News
AHOK Dikabarkan Jadi Bagian dari KPK : Tidak Baik Ya Untuk Pencerdasan Masyarakat
Baru-baru ini beredar kabar soal Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP dan Antasari Azhar telah dipilih sebagai Dewan Pengawas KPK, viral di medsos.
Kurnia juga memandang, isu itu tidak sehat karena menggeser perdebatan dari persoalan penyelamatan KPK yang lebih penting ke persoalan yang tidak substansial.
"Ini kan tidak baik ya untuk pencerdasan masyarakat. Kami berharap masyarakat selalu cek beberapa pemberitaan terkait tudingan kepada KPK.
Banyak sekali media kredibel yang dijadikan rujukan untuk menilai apakah informasi narasi itu benar atau salah," kata dia.
"Jangan sampai terjebak pada narasi pihak tertentu yang memang tidak senang dengan KPK yang mengeluarkan pendapat yang tidak ada obyektivitasnya, hanya pendapat yang subyektif sehingga masyarakat justru dikaburkan pandangannya," ujar Kurnia.
Ia meminta masyarakat tak terlibat dalam perdebatan isu yang tidak substansial dan validasinya diragukan.
Kabar hoax bikin massa anarkis di Wamena
Di kasus lain, kabar hoax menjadi pemicu massa berbuat anakis di Wamena
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kapolda Papua Sebut Kerusuhan di Wamena Dipicu Kabar Hoaks', polisi mendeteksi penyebab kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019).
BERITA POPULER:
BERITA POPULER:
Baca: Beredar Informasi Ahok Diangkat Jadi Dewan Pengawas KPK: Musnahkan Kelompok Taliban
Baca: Ammar Zoni Drop Usai Makamkan Bayi Kembarnya, Irish Bella Tidak Ikut & Terlihat Biasa: Enggak Nangis
Baca: PERINGATAN Dini BMKG Hari Ini Senin 7 Oktober 2019, Hujan Lebat Dengan Petir dan Gelombang Tinggi
Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja memastikan alasan massa melakukan aksi anarkistis di Wamena adalah karena mereka termakan kabar tidak benar (hoaks).
"Wamena minggu lalu ada isu, ada guru yang mengeluarkan kata-kata rasis sehingga sebagai bentuk solidaritas mereka melakukan aksi," ujarnya di Jayapura.
Kerusuhan di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019) (HO)
Rudolf mengklaim kepolisian sudah mengonfirmasi isu tersebut dan memastikannya tidak benar.
"Guru tersebut sudah kita tanyakan dan tidak ada kalimat rasis, itu sudah kita pastikan. Jadi kami berharap masyarakat di Wamena dan di seluruh Papua tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya," tuturnya.
Pagi ini, sambung Rudolf, Brimob dan Bupati Jayawijaya sudah mendekati massa agar massa tidak melakukan tindakan-tindakan anarkistis.