Kapolda Jamin Keamanan Wamena: SPBU Kembali Beroperasi Pasca Kerusuhan
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengimbau warga Kota Wamena, tidak eksodus atau meninggalkan Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengimbau warga Kota Wamena, tidak eksodus atau meninggalkan Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, itu. Polisi dan TNI menjamin keamanan dan keselamatan warga.
“Warga jangan lagi eksodus, silakan kembali beraktivitas. Kami akan berikan jaminan keamanan,” kata Paulus Waterpauw, Selasa (1/10) di Sentani Papua.
Baca: Erick Thohir: Banyak Tokoh Lebih Cocok Jadi Menpora
Jaminan keamanan akan diberikan kepada warga di Wamena, dengan menambah personel TNI/Polri. “Kami akan buat senyaman mungkin warga di Wamena dengan mempertebal kekuatan,” ujar Waterpauw yang baru dilantik Senin (30/9), menjabat Kapolda Papua untuk kedua kali.
Paulus Waterpauw pernah menjabat Wakapola Papua, Kapolda Papua Barat, Kapolda Papua dan Kapolda Sumatera Utara. Setahun terakhir dia tugas di Mabes Polri. Kapolri menugasinya menangani konfli berkepanjangan di Papua.
Kapolda didampingi Kasdam XVII Cenderawasih Brigjen TNI Irham W dan Danlanud Silas Papare Jayapura Marsma Tri Wibowo, Dir Bin Potmas Mabes Polri Brigjen Pol Drs Ricky F Wakanno, pejabat utama Polda Papua, Kapolres Jayapura, ketua NU beserta rombongan mengunjungi pengungsian korban kerusuhan di Kota Wamena.
Adapun beberapa tempat pengungsian yang dikunjungi rombongan yakni, Danlanud silas Papare, Yonif RK 751/VJS Sentani dan Masjid Agung AL-AQSHA. Kunjungan dilanjutkan dengan pemberian bantuan berupa sembako kepada perwakilan korban.
Sementara itu Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengistruksikan agar guru-guru dan semua sekolah di Wamena kembali beraktivitas seperti biasanya. “Saya sudah instruksikan dinas pendidikan dan pengajaran membuka sekolah, agar proses belajar mengajar kembali berlangsung,”kata Bupati.
Baca: Gerindra-Golkar Rebutan Ketua MPR: Begini Peluangnya
Terkait tenaga pengajar atau guru yang sebagian besar eksodus atau mengungsi, Bupati mengatakan, sudah menyiapkan tenaga pengajar dan nantinya akan dibantu oleh tenaga Guru dari Indonesia pintar serta TNI/Polri. “Yang diutamakan buka sekolah yang di Kota Wamena,” ujarnya.
Kepala Sekolah SMA Negeri I Wamena, Yosep Wibisono mengatakan, pihaknnya siap membuka kembali proses belajar mengajar di sekolah. “Kami masih tunggu instruksi langsung Dinas Pendidikan provinsi dan Kabupaten,”ucapnya.
Ia berharap adanya dukung pemerintah dalam mengunpulkan semua tenaga pengajar, sekaligus memberikan rasa nyaman dan aman kepada mereka. “Kami menunggu adanya jaminan dari pemerintah daerah, kami tidak berani melaksankan proses belajar mengajar tanpa ada jaminan,”ujar Yosep Wibisono.
Memang, kata dia, tidak ada intruksi khusus yang meliburkan sekolah di Jayawijaya. Tapi semua berangkat dari situasional, dimana, ada peristiwa tak terduga yakni kerusuhan. “Banyak tenaga guru yang mengalami trauma pasca kejadian kerusuhan, sehingga banyak siswa dan guru yang mencari tempat aman, baik itu di kota Wamena dan juga ada yang keluar kota Wamena,”ungkapnya.
Saat ini hampir semua sekolah di Wamena belum beraktivitas. “Isu bahwa sekolah akan buka Januari tidak benar, bila ada intruksi dan jaminan keamanan, sekolah akan kembali beraktivitas,” kataYosep Wibisono.
Saat ini pengungsi yang ada di Kota Wamena dan tersebar di 35 titik ada sekitar 19.664 jiwa. Pengungsi bukan hanya berasal dari Jawijaya tapi juga kabupaten lain di Wilayah Pegunungan Papua. Mereka mengungsi untuk mengantisipasi bakal terjadi hal-hal yang ta diinginkan.
SPBU Beroperasi
Seminggu pascakerusuhan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, yang menelan puluhan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas umum, lembaga penyalur bahan bakar minyak (BBM) Pertamina kembali beroperasi sejak Selasa (1/10). Ada 3 SPBU yang sudah kembali beroperasi, dari total 5 SPBU di Kota Wamena.
Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero) Brasto Galih Nugroho, menyampaikan, SPBU kembali beroperasi di wilayah Wamena berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian ESDM, Pemerintah Daerah dan pihak berwajib dengan pertimbangan kondisi keamanan yang mulai berangsur kondusif.
"Mulai pagi ini tiga SPBU telah mulai beroperasi yakni SPBU PT. Anugerah Baliem di Jl. Irian Atas Kota Wamena, SPBU UD. Lasminingsih Jalan. Hom-hom Kama dan SPBU UD. Putra Baliem, Jl. Bhayangkara," kata Brasto.
Baca: Anggota DPR Rebutan Selfie Bareng Jokowi
Ia melanjutkan, bahwa pengiriman BBM ke Wamena telah kembali dilakukan dengan pengawalan dari aparat keamanan. “Sementara itu, satu SPBU lainnya akan beroperasi esok hari (2/10), yaitu SPBU CV. Anwaruddin, Jalan Karma Wamena,” katanya.
SPBU CV Anwaruddin dilaporkan mengalami kerusakan dispenser produk Solar dan Premium sehingga akan dilakukan pelayanan ke konsumen menggunakan canting. Saat ini tengah dilakukan persiapan dan dikoordinasikan dengan Pemkab Jayawijaya sehingga Rabu (2/10) direncanakan sudah beroperasi
Sementara itu, SPBU CV Perkasa Jaya Abadi yang terletak di Bolakme belum dapat beroperasi, karena seluruh operator dan pengawas mengungsi keluar wilayah Kabupaten Jayawijaya.
“Total stok Premium di Kabupaten Jayawijaya hari ini berjumlah 77,2 kiloliter (KL) dan solar 115,9 KL sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 10 hari ke depan. Stok juga terus diperkuat dengan pengiriman dari Terminal BBM Jayapura menggunakan moda pesawat udara,” kata Brasto.
Pertamina juga terus menyuplai stok BBM untuk kebutuhan listrik PLN melalui PLTD Wamena dan Yahukimo dengan stok sebanyak 114,7 KL. “Beberapa kabupaten di wilayah Pegunungan Papua terus kami disuplai,” ucapnya.
Selain memastikan operasional penyaluran BBM, Brasto menyebutkan Pertamina juga memberikan dukungan untuk penyaluran avtur pesawat Hercules yang mengangkut pengungsi Wamena. “Kami terus jaga ketersediaan avtur untuk pesawat Hercules yang bolak-balik angkut pengungsi dari Wamena menuju Jayapura,” kata dia.
Pertamina juga mengirimkan bantuan kepada masyarakat yang masih mengungsi. Bantuan telah diserahkan secara bertahap sejak Minggu (29/9) hingga hari ini. Bantuan meliputi sembako, makanan siap santap, selimut, dan perlengkapan lainnya.
Pertamina juga mengirimkan bantuan kesehatan berupa obat-obatan yang disalurkan ke posko-posko pengungsian di Wamena.”Pertamina berharap upaya ini dapat mendukung pemulihan kondusivitas wilayah Wamena dan sekitarnya agar kegiatan masyarakat dapat kembali pulih dan berjalan normal kembali,”kata dia.
Akibat SPBU tidak beroperasi di Kota Wamena pascarusuh, harga BBM sempat membumbung tinggi 80-10 ribu rupiah per liternya. Pemda Kabupaten Jayawijaya kemudian menyikapinya dengan memberikan himbauan kepada para pedagang, agar tak menjual BBM diluar kewajaran. Apabila pedagang tidak mengindahkan, maka ijin usahanya terancam di cabut.
Situasi Wamena sudah berangsur kondusif, meski masih banyak warga yang terus eksodus meninggalkan kota tua di wilayah Pegunungan Tengah tersebut. Pengungsi bukan hanya eksodus ke Jayapura tapi juga ke kota lain di Papua seperti Timika, Merauke dan Biak. (kontributor tribunnews/bram)