Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nyeri Leher

Nyeri Leher Bisa Jadi Tanda Serius, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sekali seseorang pulih dari nyeri leher, ada peluang hal itu akan terjadi lagi.

Editor:
net
Sakit leher 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Satu dari tiga orang pernah mengalami nyeri leher setidaknya sekali setahun.

Kaum wanita disebut lebih rentan terhadap serangan itu, daripada pria.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan jurnal Medicine menemukan, prevalensi nyeri leher dan punggung di Amerika Serikat telah tumbuh dua kali lebih cepat.

Ini berarti sekali seseorang pulih dari nyeri leher, ada peluang hal itu akan terjadi lagi.

Para ahli berbagi kiat untuk meredakan sakit leher jika kamu pernah mengalaminya.

Ada pula tanda bahwa penyakit lehermu sudah serius. Seperti apa?

Penyebab nyeri leher

Karena Hobus dari Terapi Kinerja Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica mengatakan, ada sejumlah faktor gaya hidup yang dapat jadi penyebab sakit leher.

Ini bisa berupa apa saja, mulai dari duduk di depan komputer, bertelepon atau tablet dalam waktu lama, postur tubuh yang buruk karena ketidakseimbangan otot, hingga membawa tas yang menumpu pada satu sisi tubuh saja.

Bahkan, bantal yang digunakan juga dapat jadi penyebab sakit leher.

Hal itu diungkapkan oleh Profesor bedah ortopedi dan Direktur Trauma Tulang Belakang di Cedars-Sinai Spine Center di Los Angeles, Amerika Serikat, Neel Anand.

Hobus mengatakan, saat kita memiliki rasa sakit di area lain dari tubuh, seperti bahu, kita mungkin juga menarik bagian leher kita untuk membantu mengurangi rasa sakit itu.

Kondisi ini juga membuat sakit leher semakin terasa.

Pada dasarnya, apa pun yang menarik leher pada sudut yang tidak alami dalam waktu yang lama berpotensi menyebabkan ketegangan dan nyeri otot.

Mengobati sakit otot leher

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved