Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

Kisah Soeharto yang Hendak Diracuni Racun Tikus Saat Pecahnya Peristiwa G30S/PKI, Siapa Dalangnya?

Dikisahkan pula, ada seorang anak perempuan yang mengaku anak Soeharto, mendatangi rumah dan membawa racun tikus.

Editor: Frandi Piring
Istimewa via Tribun Medan
Terjawab Posisi Soeharto Berada Saat Peristiwa G30S/PKI Pecah, Nyaris Tewas Makan Racun Tikus 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah Soeharto yang Hendak Diracuni Racun Tikus Saat Pecahnya Peristiwa G30S/PKI, Siapa Dalangnya?

Tepat 54 tahun peristiwa G30S/PKI berlalu.

Peristiwa kelam tanggal 30 September 1965 silam. 

Sejumlah kisah peristiwa G30S/PKI di Indonesia masih ramai menarik perhatian masyarakat.  

Di antaranya kisah terbunuhnya para jenderal TNI AD dalam aksi G30S/PKI, yang juga mengungkap cerita lolosnya mantan presiden Soeharto.

Kisah ini tertuang dalam buku otobiografi Ibu Tien Soeharto berjudul "Siti Hartinah Soeharto Ibu Utama Indonesia". 

Terjawab Posisi Soeharto Berada Saat Peristiwa G30S/PKI Pecah, Nyaris Tewas Makan Racun Tikus - Istimewa via Tribun Medan
Terjawab Posisi Soeharto Berada Saat Peristiwa G30S/PKI Pecah, Nyaris Tewas Makan Racun Tikus - Istimewa via Tribun Medan (Kompas via Tribun Timur)

Di sana dijelaskan, akibat musibah yang dialami Tommy Soeharto, Soeharto harus berjaga di rumah sakit, namun itu secara tidak langsung justru menyelamatkan Soeharto dari aksi penculikan.

Dikisahkan pula, ada seorang anak perempuan yang mengaku anak Soeharto, mendatangi rumah dan membawa racun tikus.

Ibu Tien meyakini anak itu adalah suruhan untuk menghabisi Soeharto dengan perintah memasukkan racun tikus ke dalam minuman atau makanan Soeharto.

Berikut adalah cuplikan kisah dalam buku tersebut:

Ibu Tien, istri Seoharto sengaja berkumpul di markas Persit untuk mendengarkan penjelasan dari Menteri/Panglima AD Achmad Yani.

"Pak Yani dalam pertemuan tersebut menjelaskan situasi politik pada waktu itu yang makin gawat," kenangnya seperti terungkap dalam buku otobiografinya berjudul 'Siti Hartinah Soeharto Ibu Utama Indonesia'.

"Selama saya menjadi istri prajurit, baru pertama kali itulah saya menerima uraian politik yang menyangkut nasib negara dan bangsa," lanjutnya.

"Biasanya seorang istri prajurit itu tidak diberitahu hal-hal yang bersifat rahasia," lanjut Ibu Tien.

Seusai mengikuti acara itu, Ibu Tien pulang ke rumahnya di Jalan H Agus Salim.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved