Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Ini Respons Wiranto, Terkait Mantan Asisten Deputi Kemenko Polhukam Terlibat Perencanaan Kerusuhan

Seorang Dosen IPB dan Mantan Asisten Deputi Kemenko Polhukam Sony Santoso masuk dalam enam orang yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri

Editor: David_Kusuma
TRIBUNNEWS/REZA DENI
Wiranto 

Ini Respons Wiranto, Terkait Mantan Asisten Deputi Kemenko Polhukam Terlibat Perencanaan Kerusuhan

TRIBUNMANADO.CO.ID - Polisi mengamankan 6 orang terkait perencanaan kerusuhan yang memanfaatkan Aksi Mujahid 212, Sabtu (28/9/2019).

Salah seorang Dosen IPB dan Mantan Asisten Deputi Kemenko Polhukam Sony Santoso masuk dalam enam orang yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.

Menanggapi hal itu, Menko Polhukam Wiranto mengapresiasi kepolisian yang segera mengamankan terduga pelaku perencana kerusuhan sebelum melancarkan aksinya.

“Kita bersyukur aparat kepolisian dapat mengetahui hal tersebut dan segera mengamankan tokoh-tokoh yang ingin mengacaukan acara tersebut,” ujar Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).

Wiranto menegaskan segala upaya membenturkan demokrasi dengan aksi radikal dan anarkis harus diberantas.

“Jangan sampai republik ini kacau dengan agenda seperti itu,” katanya.

BERITA POPULER:

> Bebby Fey Sebar Foto Atta Halilintar di Atas Ranjang, Sunan Kalijaga: Apa Sih Maunya?

> Ade Irma Suryani, Putri Jenderal Nasution Tewas Ditembak di Malam G30S PKI: Papa, Apa Salah Adek

> Serda Sulaiman Berteriak Sambil Pukul Tiang Listrik Bangunkan Anggota

Respons BNPT

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius meminta masyarakat memberi waktu kepada penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus perencanaan kerusuhan dengan memanfaatkan aksi Mujahid 212, Sabtu (28/9/2019).

Diketahui kepolisian menangkap enam orang terkat kasus tersebut.

Suhardi meminta agar jangan membawa-bawa institusi para pelaku terduga perencana kekisruhan tersebut.

“Berikan kesempatan kepada aparat untuk menyelidiki dan kita harus melihatnya secara arif. Mereka kan oknum, bisa saja bergerak secara pribadi, kasihan kalau institusinya disebut-sebut, jangan sampai nila setitik rusak susu sebelanga,” ungkap Suhardi ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).

Sebelumnya seorang dosen salah satu perguruan tinggi di Bogor disebut-sebut ikut ditangkap setelah diduga merencanakan kekisruhan tersebut.

Suhardi menegaskan bahwa pihak BNPT selama ini sudah melakukan upaya pencegahan supaya paham radikal dan terorisme tak masuk ke kampus.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved