NEWS
TERBARU Gempa Ambon, 30 Orang Meninggal Dunia dan Lebih Dari 100 Orang Menderita Luka-Luka
Informasi terkini. Telah ditetapkan masa tanggap darurat pasca-bencana. Ditetapkan oleh Wali Kota Ambon.
Hingga Sabtu (28/9/2019) malam, BMKG mencatat gempa susulan sebanyak lebih dari 500 kali, dan yang terbesar M 5,6.
Mengutip Kompas.com, pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon mencatat, jumlah gempa susulan yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya mencapai 500 kali.
“Sampai dengan pukul 20.12 WIT malam ini sudah sebanyak 500 kali gempa susulan terjadi,” kata pihak BMKG Ambon.
Meski banyak gempa susulan yang terjadi, namun skalanya relatif lebih kecil dari gempa utama 6,8 magnitudo.
Kekuatan gempa susulan bervariasi mulai magnitudo paling besar, 5,6 hingga terkecil 1,7.
BMKG Tanggapi Isu Gempa Besar
Pihak BMKG melalui press release yang dimuat dalam situs resmi BMKG, menanggapi terkait isu akan terjadinya gempa dan tsunami di Ambon, Teluk Piru dan Saparua.
BMKG memastikan kabar yang beredar terkait akan adanya gempa dan tsunami adalah hoax.
BMKG memastikan hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempabumi dengan tepat, dan akurat kapan, di mana dan berapa kekuatannya.
Hingga kini, lebih dari 200 gempa susulan telah terjadi dan yang terbesar berkekuatan M=5,6 dan terkecil M=3.0.
Namun demikian, secara statistik, frekuensi kejadian gempa cenderung semakin mengecil.
Lebih lanjut, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing isu atau berita bohong yang beredar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.
Korban Gempa Dapat Santunan
Presiden Joko Widodo memastikan, pemerintah akan memberikan santunan kepada korban meninggal terdampak gempa.
Presiden telah memerintahkan kepada Kapolri, panglima TNI serta menteri sosial untuk turun ke lapangan.
Jokowi juga telah memerintahakan agar bantuan segera dikirim ke lokasi terdampak gempa.