Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Kapolda Angkat Mahasiswa Jadi Anak, Irjen Mas Guntur: Sampai Saya Meninggal dan Sampai Dia Meninggal

Polisi pangkat dua bintang mengangkat seorang mahasiswa menjadi anaknya. Mahasiswa tersebut adalah korban tabrak kendaraan taktis polisi beberapa

KOMPAS.COM/HIMAWAN
Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe bersama Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah saat menjenguk Dicky Wahyudi mahasiswa Unibos yang jadi korban tabrak kendaraan taktis polisi di Rumah Sakit Ibnu Sina, Minggu (29/9/2019).(KOMPAS.COM/HIMAWAN) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Polisi pangkat dua bintang mengangkat seorang mahasiswa menjadi anaknya. Mahasiswa tersebut adalah korban tabrak kendaraan taktis polisi beberapa waktu lalu.

Dia adalah Dicky Wahyudi (19), mahasiswa Universitas Bosowa yang menjadi korban tabrak kendaraan taktis (Rantis) polisi saat aksi unjuk rasa di Makassar dijadikan sebagai anak angkat Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe.

Informasi mengangkat anak ini diketahui melalui pernyataan langsung kapolda.

Pernyataan ini disampaikan sendiri oleh Guntur saat kembali menjenguk mahasiswa semester 3 Fakultas Hukum itu di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar, Minggu (29/9/2019).

"Mulai hari ini saya angkat jadi anak angkat saya sampai saya meninggal dan sampai dia meninggal," kata Guntur saat diwawancara awak media, Minggu pagi.

Guntur mengatakan, Dicky diangkat sebagai anak karena mahasiswa itu sudah yatim. Ayah Dicky sudah meninggal dunia.

Selain itu, di usianya yang masih muda, Dicky juga menjadi tulang punggung keluarga.

Baca: Sejarah Mobil Ambulans, Awalnya untuk Mengangkut Tentara Terluka di Medan Perang

Baca: Pria Yang Masih Menggunakan Headset di Telinga Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamar Hotel

Baca: Driver Ojek Online Yang Juga Karyawan Koperasi Ini Meninggal Ditikam Orang Tak Dikenal di Warung

Facebook Tribun Manado :

"Dia (Dicky) adalah tulang punggung di keluarganya, oleh karena itu dia satu-satunya harapan," imbuh Guntur.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Sultan Buraena mengatakan, kondisi Dicky setelah dioperasi terus membaik meski sebelumnya sempat mengalami sesak di dada.

Sultan juga mengatakan bahwa selurih biaya pengobatan Dicky sudah ditanggung Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.

"Status pasien hari ini dari laporan yang saya dapatkan tambah baik," singkatnya.

Sebelumnya diberitakan, kendaraan taktis polisi yang melindas mahasiswa Unibos Dicky Wahyudi sempat menghebohkan warga.

Mobil taktis tersebut berusaha membubarkan massa aksi yang bentrok dengan aparat kepolisian di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (27/9/2019) malam.

Mobil tersebut melesat dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya menabrak salah satu mahasiswa, Dicky.

Baca: Penemuan Mayat Bayi Usia Tiga Bulan, Polisi Selidiki, Ternyata Dibunuh Ibunya, Mengapung di Bak

Baca: Kisah Mayjen DI Panjaitan Dibunuh Pasukan PKI, Sempat Ditolong Keluarga & Diperlakukan Bak Binatang

Baca: Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan, Awalnya Penemuan Mayat di Dalam Hutan, Tiga Orang Sudah Ditangkap

Instagram Tribun Manado :

Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe mengatakan, kejadian itu bermula ketika aparat mencoba memukul mundur massa aksi yang terlibat bentrok.

Ia menyebut pada waktu itu ada banyak asap dari gas air mata yang ditembakkan polisi sehingga membuat kendaraan taktis yang melintas tak terlihat meski rotator sirine mobil tersebut terdengar cukup keras.

"Kejadian saat itu ada tembakan gas air mata, mungkin dia juga panik tiba-tiba kena mata karena ada kabut sehingga dia tidak lihat (mobil)," kata Guntur sewaktu diwawancara, Sabtu (28/9/2019).

Kronologi

Kendaraan taktis polisi yang melindas mahasiswa Unibos Dicky Wahyudi sempat menghebohkan warga.

Sebab, kejadian ini terekam di dalam video yang kini viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat mobil taktis tersebut berusaha membubarkan massa aksi yang bentrok dengan aparat kepolisian di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (27/9/2019) malam.

Kendaraan taktis yang melesat dengan kecepatan tinggi membuat Dicky tertabrak.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe mengatakan, kejadian itu bermula ketika aparat mencoba memukul mundur massa aksi yang terlibat bentrok.

Ia menyebut, pada waktu itu, ada banyak asap dari gas air mata yang ditembakkan polisi sehingga membuat kendaraan taktis yang melintas tak terlihat, meski rotator sirine mobil taktis itu terdengar cukup keras.

"Kejadian saat itu ada tembakan gas air mata mungkin dia juga panik tiba-tiba kena mata karena ada kabut, sehingga dia tidak lihat (mobil)," kata Guntur, sewaktu diwawancara, Sabtu (28/9/2019).

Guntur mengatakan, situasi di lapangan saat itu memang cukup menyulitkan polisi.

Akibat asap dan situasi bentrokan yang besar, kata dia, membuat korban sulit menghindari mobil. Guntur mengatakan, kejadian itu merupakan tabrakan.

Namun, kata Guntur, saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap petugas yang mengendarai mobil taktis yang menabrak mahasiswa Unibos tersebut.

"(Pengemudi) lagi diperiksa," singkat dia.

Sebelumnya, kendaraan taktis (rantis) melindas seorang mahasiswa saat bentrokan antara aparat polisi dengan pengunjuk rasa di sekitar Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukang, Makassar, Jumat (27/8/2019) malam.

Terlindas

Sebuah kendaraan taktis (rantis) polisi jenis raisa (pengurai massa) melindas seorang mahasiswa saat bentrokan antara aparat polisi dengan pengunjuk rasa di sekitar Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukang, Makassar, Jumat (27/8/2019) malam.

Mahasiswa tersebut bernama Dicky Wahyudi yang berkuliah di Universitas Bosowa (Unibos) Makassar angkatan 2018.

Dicky kini masih berada di kamar operasi Rumah Sakit Ibnu Sina setelah mengalami kritis sejak Jumat malam.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe datang langsung menjenguk korban, Sabtu (28/9/2019) pagi.

"Benar, mahasiswa namanya Dicky. Saya sudah ketemu orangtuanya," kata Guntur, saat diwawancara di Rumah Sakit Ibnu Sina.

Guntur mengatakan, petugas yang mengendarai mobil raisa tersebut sedang diperiksa pihaknya.

Saat ini, Kapolda Sulsel masih melakukan pertemuan dengan pihak Rumah Sakit Ibnu Sina.

"Semua biaya perawatan akan kami tanggung," kata Guntur.

Peristiwa mobil polisi lindas mahasiswa merupakan buntut dari kericuhan saat aksi di bawah fly over Makassar, Jumat sore.

Untuk memukul mundur massa, polisi berkali-kali menembakkan gas air mata ke arah massa yang hendak menerobos kantor DPRD di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukang, Makassar.

"Sudah, berhenti, jangan anarkis, hei," ujar salah seorang polisi melalui pengeras suara. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mahasiswa Unibos yang Tertabrak Mobil Polisi Diangkat Anak oleh Kapolda Sulsel

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado :

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved