Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa di Ambon

Pasca Gempa di Ambon, Masih Ada Pengungsi yang Berlindung di Hutan, Butuh Tenda dan Selimut

Masih ada pengungsi korban gempa bumi yang tersebar di sejumlah lokasi pengungsian di Maluku Tengah belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

(Twitter @BNPB_Indonesia)
Rumah rusak akibat Gempa Ambon 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pascagempa bumi bermagnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah tersebut, ribuan warga masih bertahan di hutan-hutan dan perbukitan.

Masih ada pengungsi korban gempa bumi yang tersebar di sejumlah lokasi pengungsian di Maluku Tengah belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Pascagempa bumi bermagnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah tersebut, ribuan warga yang tersebar di Kecamatan Salahutu, Leihitu, Leihitu Barat, Saparua, Pulau Haruku, dan sekitarnya masih bertahan di hutan-hutan dan perbukitan di desa-desa mereka hingga saat ini.

"Sampai saat ini kami belum mendapat bantuan apa pun, padahal rumah-rumah kami hancur semua," kata Jhony, seorang warga Waai, Kecmaatan Salahutu, kepada Kompas.com, Sabtu (28/9/2019).

Jhoni dan ratusan warga lainnya memilih mengungsi di hutan desa mereka.

Tak jauh dari kaki gunung Salahutu setelah gempa memporak-porandakan desa mereka.

Selain ratusan rumah warga, gereja yang ada di desa ini juga rusak berat.

Baca: Beberkan Fakta Sebenarnya Hasil Visum 7 Jenderal Korban G30S, dr Lim Dimarahi Anak Jenderal

Baca: Suntik Anak Gadisnya Berkali-kali hingga Trauma, Seorang Ayah juga Ancam Membunuh jika Melawan

Baca: Presiden Jokowi Akan Tunjuk Plt Menteri Yasonna dan Puan Pasca Pengunduran Diri Mereka

FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO

Menurut Jhoni, selain tenda dan selimut, warga juga sangat membutuhkan obat-obatan dan bahan makanan.

"Di sini yang paling kami butuhkan tenda dan selimut karena semalam kami kena hujan. Kami juga butuh bahan makanan dan obat-obatan," ujarnya.

Sementara pengungsi di Pulau Haruku, Maluku Tengah, yang saat ini masih berada di hutan mengatakan bantuan dari pemerintah sudah mulai disalurkan.

Namun, mereka yang mengungsi di bukit-bukit dan hutan belum mendapatkan bantuan tersebut.

"Kami belum dapat bantuan, katanya sudah disalurkan, tapi kami di sini belum dapat," kata Ali Mony, warga Rohomoni.

Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua mengaku hingga kini masih ada ribuan warga yang mengungsi di hutan dan perbukitan di desa-desa di wilayah tersebut.

Menurut Abua, kecamatan paling parah terdampak gempa berada di Kecamatan Salahutu.

"Yang paling parah kena gempa itu di Kecamatan Salahutu. Di sini ada ribuan warga yang masih mengungsi di hutan," ujarnya.

Baca: Mengapa Pria Rela Keluarkan Uang Banyak untuk Wanita Malam? Mantan PSK Ungkap Fakta Mengejutkan

Baca: Benny Wenda Kini Tidak Diijinkan Lagi Masuk Ruang Sidang PBB, Terbentur Aturan Terbaru

Baca: Yasonna Laoly Mengundurkan Diri dari Jabatan Menteri Hukum dan HAM, ‎Istana Membenarkan

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

Pemkab Maluku Tengah saat ini terus mendistribusikan bantuan, seperti sembako maupun kebutuhan lain, bagi para pengungsi.

Adapun sembako yang disalurkan berupa beras sebanyak 10 ton.

"Saya langsung ke lapangan distribusikan bantuan. Jadi saat ini saya di Kecamatan Leihitu dan nanti setelah ini saya langsung ke Pulau Haruku," ujarnya.

Selain sembako, kata Abua, pihaknya juga telah mendistribusikan 1.000 tenda dan terpal kepada para pengungsi yang tersebar di sejumlah lokasi pengungsian.

"Tenda dan terpal ini sangat dibutuhkan pengungsi dan itu sudah kami salurkan mulai dari kemarin sampai hari ini," katanya. 

25.000 warga mengungsi

Gempa bermagnitudo 6.5 yang mengguncang kota Ambon dan sekitarnya telah mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu (28/9/2019) pagi, 20 korban meninggal dunia (delapan orang Kota Ambon, 10 orang Maluku Tengah, dua orang Seram bagian barat), 152 orang luka-luka, (31 orang Kota Ambon, 108 orang Maluku Tengah, 13 orang Seram bagian barat), dan 25.000 orang mengungsi.

"Kerusakan terdiri dari 534 unit rumah (106 rusak berat, 125 rusak sedang, 303 rusak ringan), 6 unit fasilitas pendidikan, 12 unit fasilitas peribadatan, 1 unit fasilitas kesehatan, 9 unit fasilitas perkantoran, 2 unit fasilitas umum, dan 1 unit jembatan," kata Plt Kapusdantinmas BNPB Agus Wibowo kepada wartawan, Sabtu (28/9/2019) siang.

Baca: Hasil Liga Inggris, Menang Tipis Lawan Sheffield, Liverpool Belum Terkalahkan di 7 Laga Awal

Baca: Ramalan Zodiak Minggu 29 September 2019: Sagitarius Hati-hati, Gemini Sedang Jatuh Cinta

Baca: KKB Papua Tembak Mati Pemilik Kios, Sampaikan Hal ini pada Pembeli Sebelum Melarikan Diri

Agus menyampaikan, BNPB telah berkoordinasi dengan TNI, Polri, Kementerian/Lembaga membantu para korban terdampak.

"BPBD mendistribusikan terpal kepada masyarakat pengungsi," ujar dia.

Ia menambahkan, saat ini tim TRC BPNB dan BPBD Provinsi Maluku terus melakukan pendataan dampak gempa.

Tenda pengungsian telah didirikan di RSU Haukussy kudamati dan RSU Tulehu.

Agus mengimbau warga untuk tetap tenang dan mengikuti perkembangan informasi dari pihak terpercaya.

"Selalu waspada apabila terjadi gempa susulan, hindari gedung bertingkat atau bangunan yang mudah roboh," tutur dia.

Gempa pertama yang berpusat di 40 kilometer timur laut Ambon berkedalaman 10 kilometer per Sabtu (28/9/2019) pukul 12.00 WIT, diikuti 484 gempa susulan.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geosifika (BMKG), sebanyak 64 gempa susulan dirasakan di Kairatu, Ambon, Masohi, dan Banda. 

Instruksi Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk segera membantu warga Ambon yang terdampak gempa 6.8 SR, Kamis (26/9/2019) kemarin.

Adapun sejumlah jajaran yang telah bergerak ke lapangan menangani dampak gempa yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, TNI, Polri, dan Kementerian Sosial.

"Kemarin sudah saya perintahkan kepada Kepala BNPB, Pak Jenderal Doni, juga kepada TNI-Polri, kemudian kepada Menteri Sosial untuk bergerak ke lapangan di tempat terjadinya gempa untuk membantu saudara-saudara kita yang ada di Ambon.

(Twitter @Jokowi)

Tak hanya memerintahkan jajarannya menanggulangi dampak gempa, Jokowi juga menyampaikan duka cita yang mendalam.

"Atas nama pribadi dan pemerintah, saya mengucapkan dukacita yang mendalam atas musibah gempa yang menimpa saudara-saudara kita di Ambon," ujarnya.

 

Pemerintah, melalui Kementerian Sosial akan menanggung biaya perawatan korban luka dan memberi santunan bagi keluarga korban tewas.

"Terkait kerusakan fisik akibat gempa ini masih dilakukan pendataan secara detail," pungkasnya.

Ucapan belasungkawa juga disampaikan Jokowi melalui unggahan di media sosial Twitter.

"Gempa bumi M 6,5 yang mengguncang kawasan Maluku, Kamis, menurut BPBD Maluku, telah menimbulkan korban jiwa 23 orang, lebih 100 luka-luka, dan ribuan orang mengungsi.

Atas nama pribadi dan pemerintah saya turut berduka cita atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita."

Jumlah korban jiwa akibat gempa magnitudo 6,8 yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya terus bertambah.

Saat ini, jumlah korban gempa di Ambon dan sekitarnya tercatat telah mencapai 23 orang.

 

"23 korban jiwa seluruh Maluku, itu berdasarkan data BNPB," kata Gubernur Maluku Murad Ismail kepada wartawan di RSUD dr Haulussy Ambon, Kamis (26/9/2019) malam, dilansir Kompas.com.

Sementara, Kepala BPBD Provinsi Maluku Farida Salampessy mengatakan, lokasi terparah yang kena dampak gempa adalah wilayah Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon.

"Ada di desa Liang, Waai dan Tenga-Tenga. Di Desa Liang paling banyak, karena ada rumah yang rata dengan tanah," ujar Salampessy saat dikonfirmasi.

Dia mengatakan, masyarakat di Kecamatan Salahutu khususnya di Desa Liang, saat ini memilih mengungsi ke hutan.

Menurut Salampessy, BPBD Maluku telah mengimbau warga di sana untuk tidak percaya berita hoaks dan isu tsunami.

Hanya saja, warga memilih untuk mengungsi, karena sbagian besar rumah mereka roboh.

"Memang kami sudah mengimbau berita itu ada hoaks, tapi karena rumah mereka sebagian besar sudah roboh, mereka ke hutan dan malam ini kami dari BPBD sudah membawa terpal untuk mereka di Desa Liang dan Waai," kata Salampessy.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca: Prakiraan Cuaca BMKG di 33 Kota Sabtu 28 September 2019: Malam Ini Hujan di Wilayah Berikut

Baca: Conor McGregor Hadir di Arena Pertarungan MMA, Bajunya Tertangkap Kamera Berlumuran Darah?

Baca: Sulut United Vs Persis Solo di Liga 2 Wilayah Timur, Tuan Rumah Tahan Imbang 0-0 pada Babak I

SUBSCIBE YOUTUBE CHANNEL TRIBUN MANADO OFFICIAL

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved