Kerusuhan Papua
PAPUA KEMBALI RUSUH - Aksi Pembakaran di Pegunungan Bintang hingga KKB Tembak Mati 2 Tukang Ojek
Kerusuhan terjadi di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Selain terjadinya lagi aksi kerusuhan, KKB Papua juga kembali berulah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kerusuhan di Papua kembali terjadi hingga KKB Papua tembak mati warga sipil.
Aksi kerusuhan berujung pembakaran kembali terjadi di tanah Papua pada Kamis (26/9/2019).
Kali ini, kerusuhan terjadi di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
"Ada keributan, tadi ada pembakaran, sementara saya cek dulu ini," ujar Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Candra Dianto saat dihubungi melalui telepon, Kamis (26/9/2019).
Menurutnya, di Distrik Oksibil yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Pegunungan Bintang, terdapat ratusan aparat TNI-Polri.
Namun untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, ia mengaku kesulitan menghubungi bawahannya yang ada di Oksibil.
"Belum tahu, masih susah kontak," kata Candra.
Sebelum di Pegunungan Bintang, kerusuhan di Provinsi Papua sudah terjadi di Kota Jayapura pada 29 Agustus dan Kabupaten Jayawijaya pada 23 September.

Dalam aksi-aksi tersebut, massa melakukan perusakan dan pembakaran bangunan dan kendaraan bermotor.
Kepolisian Resor Jayawijaya mencatat terdapat 31 korban tewas dalam kerusuhan yang terjadi di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Kapolres Jayawijaya AKBP Toni Ananda Swadaya mengatakan, saat ini sudah ada 10 korban meninggal dunia yang diberangkatkan ke Jayapura.
Jenazah dibawa ke kampung halaman mereka masing-masing untuk dimakamkan pihak keluarga.
“10 jenazah sudah diterbangkan. Sisa korban lainnya masih disemayamkan di RSUD Wamena,” kata Toni, Kamis (26/9/2019).
Baca: VIRAL, Ketua BEM UGM Skak Mat Moeldoko, Fahri Hamzah, Yasonna Laoly: Agak Kurang Update Ya
Baca: VIRAL Foto Jadul Adian Napitupulu, Fahri Hamzah, Fadli Zon Saat Jadi Aktivis: Kayaknya Pemain Lama
Baca: VIDEO Najwa Shihab Berkali-kali Minta Fahri Hamzah Jawab Pertanyaan : Permainan Apa Bang Fahri?
Follow Instagram @tribun_manado:
KKB Berulah Lagi
Selain terjadinya lagi aksi kerusuhan, Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) Papua juga kembali bikin ulah.
KKB Papua menembak mati dua tukang ojek di Kabupaten Puncak, Papua.
"Kedua tukang ojek yang tewas ditembak KKB sekitar pukul 12.30 WIT yaitu La Ode Alwi dan Midung," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, di Jayapura, Kamis (26/9/2019).

Korban tertembak ketika sedang melintas di sekitar Jembatan Gantung Muara, Kampung Amnunggi, Distrik Ilaga.
Peristiwa tersebut diketahui setelah warga yang menemukan korban melaporkannya ke Polsek Ilaga.
Evakuasi terhadap kedua korban sudah dilakukan dan saat ini jenazahnya berada di Puskesmas Ilaga.
Namun, Kamal belum dapat memastikan KKB tersebut berasal dari kelompok mana.
Baca: Anggota KKB Berhasil Dilumpuhkan Tim Gabungan TNI/Polri, Tiga Orang Tewas dalam Kontak Senjata
Melansir kompas.id, Kapolres Puncak Jaya AKBP Ary Purwanto, saat dihubungi, mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan insiden penembakan terhadap warga sipil kembali terjadi di Puncak.
“Saya mengimbau agar warga lebih berhati-hati dalam beraktivitas di luar rumah sebab situasi keamanan di Puncak dan Puncak Jaya sangat rawan gangguan,” ujarnya.
Ia menyatakan, semua anggota polisi di Puncak dan Puncak Jaya setiap hari melaksanakan patroli keamanan. Hal itu untuk mengantisipasi serangan kelompok kriminal bersenjata.
“Setiap hari kami menerapkan kebijakan Siaga Satu di kedua daerah ini karena rawan konflik antarwarga dan teror dari kelompok kriminal bersenjata,” kata Ary.
Bupati Puncak Willem Wandik, saat dihubungi, membenarkan adanya insiden penembakan dua tukang ojek tersebut. Ia pun menyerahkan kasus tersebut kepada aparat hukum untuk menyelidikinya.
Ia berharap agar situasi di Puncak segera kondusif dan kejadian penembakan terhadap warga sipil tak terjadi lagi pada masa mendatang.
“Saya sangat sedih karena kasus penembakan warga sipil terus terjadi di wilayah ini. Apabila ini terus terjadi, aktivitas warga akan terganggu,” tutur Willem.
Sementara, Bupati Puncak, Willem Wandik menyatakan keprihatinannya atas peristiwa tersebut.
"Saya sedih baru saja jatuh korban warga sipil, kok dalam waktu beberapa hari kejadian penembakan lagi, jika begini terus kasihan masyarakat saya, tidak bebas beraktivitas," kata dia.
Baca: Dedengkot KKB Papua Menyerahkan Diri, Ingin Hidup Damai dan Berikrar Setia Pada NKRI
Willem pun menyerahkan segala proses penegakan hukum kepada aparat.
Sebelumnya kontak senjata antara KKB Papua dengan tim gabungan TNI-Polri terjadi di Kampung Olen, Distrik Mabugi, Selasa (17/9/2019) dini hari.
Willem Wandik menyebut, 3 warga sipil tewas dan 4 lainnya mengalami luka tembak akibat kejadian tersebut.
"Ada baku tembak di sana dan hasilnya ada 3 orang yang meninggal dan hari ini dibakar, 4 orang kami melalui Dinas Kesehatan urus bersama TNI-Polri larikan ke Timika untuk pengobatan," ujar Willem, saat dihubungi, Rabu (18/9/2019).
Ia mengatakan, beberapa KKB yang sebelumnya bermarkas di Distrik Gome, telah berpindah tempat karena lokasi sebelumnya telah disisir oleh aparat.
Akhirnya, sambung Willem, kelompok-kelompok tersebut melarikan diri ke Kampung Olen.
Namun, ia menyayangkan upaya penyisiran yang dilakukan aparat keamanan justru menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari pihak sipil.
"Saya selalu menyampaikan, mari kita bangun komunikasi, lakukan pendekatan persuasif agar ada komunikasi antara kelompok TPN OPM dengan TNI-Polri, agar mereka menyerahkan diri," tutur dia.
Baca: Kejam, Tiga Orang Debt Collector Aniaya Pria Yang Menunggak Hutang, Meninggal Dengan Luka Tusukan
Saat ini, Willem mengklaim bila masyarakat Puncak merasa tidak nyaman dengan penyisiran yang dilakukan oleh aparat.
Karenanya, ia meminta agar langkah-langkah yang diambil aparat keamanan dalam mengatasi keberadaan KKB harus dibuat secara bijak, jangan sampai hal ini dimanfaatkan oleh pihak lain.
"Suasana seperti ini maka kepentingan dari sisi pandang LSM, HAM, akan mengambil keuntungan karena itu kita jaga secara baik sehingga tidak menjadi konflik dan menjadi konsumsi politik," kata dia.
Willem pun meminta aparat keamanan untuk menghentikan penyisiran agar psikologi masyarakat bisa berangsur pulih.
"Pendekatan kasih itu jauh lebih bagus dari pada itu (penyisiran).
Saya harap, Pak Panglima dan Kapolda harus hadapi secara persuasif, tidak bisa dengan senjata, senjata dihadapi dengan senjata tidak akan pernah menyelesaikan masalah, pasti kedua belah pihak jadi korban, masyarakat korban, pemerintah korban, negara korban," tutur dia.
(Kompas.com/ Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)
Baca: VIRAL, Ketua BEM UGM Skak Mat Moeldoko, Fahri Hamzah, Yasonna Laoly: Agak Kurang Update Ya
Baca: VIRAL Foto Jadul Adian Napitupulu, Fahri Hamzah, Fadli Zon Saat Jadi Aktivis: Kayaknya Pemain Lama
Baca: VIDEO Najwa Shihab Berkali-kali Minta Fahri Hamzah Jawab Pertanyaan : Permainan Apa Bang Fahri?
Follow Instagram @tribun_manado:
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul: PAPUA RUSUH LAGI - Aksi Pembakaran Terjadi di Kabupaten Pegunungan Bintang