Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gas Air Mata

Ternyata, Gas Air Mata Sudah Digunakan Sejak Puluhan Tahun Lalu Pada Perang Dunia ke II

Ternyata gas air mata sudah digunakan sejak bertahun-tahun sebelumnya. Gas air mata bahkan digunakan saat perang.

(KOMPAS.COM/DEWANTORO)
Seorang polisi menembakkan gas air mata ke arah massa aksi yang berhamburan setelah rusuh di depan gedung DPRD Sumut, Selasa sore tadi (24/9/2019). 

Kini, gas air mata hampir selalu digunakan oleh pihak berwenang untuk meredakan demonstrasi. Semua itu dimulai usai Perang Dunia I berakhir.

Salah satu produsen gas air mata terbesar dan tertua adalah Lake Erie Chemical Company, yang didirikan oleh veteran Perang Dunia I bernama Kolonel Byron “Biff” Goss.

Sejak pertama kali dibuka pada 1930-an, Lake Erie Chemical Company menjual gas air mata pada pada beberapa negara seperti Argentina, Bolivia, dan Kuba.

Pada Perang Dunia II, penggunaan gas air mata berlanjut.

Gas tersebut digunakan oleh Italia saat melawan Ethiophia.

Tentara Spanyol menggunakannya di Maroko, sementara Jepang menggunakan gas tersebut untuk melawan China.

Di Vietnam, tentara AS menembakkan gas air mata pada terowongan-terowongan Viet Cong.

Sebaliknya, di AS, para demonstran Vietnam juga menghadapi bertubi-tubi gas air mata.

Selama dua dekade belakangan, penjualan gas air mata bertambah pesat.

Gas ini digunakan dalam demonstrasi di banyak negara, termasuk Indonesia.

Selama lebih dari 100 tahun ditemukannya gas air mata, belum ada pengganti yang dinilai efektif untuk menghalau massa.

Padahal, Amnesty International memasukkan gas air mata sebagai bagian dari barang perdagangan internasional yang membahayakan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Gas Air Mata, Jadi Senjata Sejak Perang Dunia I"

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado :

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved