Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Menjadi Buta Bahkan Sudah Ada Yang Meninggal Karena Gas Air Mata, Awalnya Sesak Napas

Gas air maata dapat menyebabkan kebutaan jika terkena dari arah dekat. Bahkan bisa mengakibatkan kematian bagi yang terkena

(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Polisi melontarkan gas air mata saat kericuhan dalam unjuk rasa di Depan Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). 

Studi di Turki

Dalam wawancara dengan The Cut, 21 Agustus 2014, Jordt berkata bahwa tidak banyak studi yang mempelajari efek jangka panjang gas air mata terhadap individu atau sekelompok manusia.

Pasalnya, hanya ada sedikit orang yang terpapar dan terpengaruh oleh gas air mata untuk jangka waktu lama.

Namun, sekelompok dokter dari Turki telah berhasil melakukan studi efek jangka panjang terhadap 93 orang yang lebih sering terpapar gas air mata daripada orang normal.

Dipublikasikan dalam The Scientific World Journal pada 2014, tim peneliti mengikuti 93 subyek dari latar belakang yang beragam, mulai dari karyawan, guru, siswa, jurnalis dan aktivis poltik, yang lebih sering terpapar gas air mata daripada orang normal.

Mereka lantas membandingkannya dengan 55 orang yang memiliki riwayat kesehatan serupa dan latar belakang beragam, tetapi tidak pernah terpapar gas air mata.

Para partisipan diminta untuk mengisi kuesioner tentang jumlah paparan yang mereka alami selama dua tahun terakhir, tipe gas air mata, jarak dari sumber gas air mata dan riwayat penanganan usai terpapar gas air mata.

Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang lebih banyak terpapar gas air mata lebih sering mengalami batuk berdahak selama lebih dari tiga bulan.

Mereka juga 2-2,5 kali lipat lebih sering mengalami sesak di dada, dispnea atau sesak napas, batuk pagi hari saat musim dingin dan dahak.

Partisipan yang lebih sering terpapar gas air mata daripada orang normal juga melaporkan kejadian yang lebih sering untuk hidung berair, mata berair dan dermatitis daripada kelompok yang tidak terpapar, meskipun perbedaan kedua kelompok tidak terlalu signifikan.

Para peneliti pun mengonklusikan paparan gas air mata berulang yang berlebihan atau lebih sering daripada umumnya dapat meningkatkan keluhan pernapasan dan meningkatkan risiko terkena bronkitis kronis.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terpapar Gas Air Mata Saat Demo, Adakah Efek Jangka Panjangnya?"

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado :

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved