Lifestyle
Anak Tak Patuh? Ini Cara Membuat Mereka Mendengarkan Orangtua
Mereka juga lebih fokus pada dunia luar dan tertarik pada apa yang ada di sana, seperti sekolah, teman, atau aktivitas olahraga
TRIBUNMANADO.CO.ID - Orangtua bisa tiba-tiba emosi karena anak tidak menuruti apa yang diminta.
Perintah sederhana seperti mengecilkan suara televisi atau menaruh kaus kaki di keranjang sering berubah jadi ocehan.
Perilaku tidak kooperatif anak-anak mereka yang sudah mulai besar sering bikin orangtua emosi.
Mereka seolah mengabaikan, bahkan menentang untuk melakukan, walau sudah diajak bicara dengan nada lembut.
Akhirnya orangtua pun terpancing emosi dan marah.
Perilaku anak-anak berusia sekitar 7-9 tahun ini sebenarnya didasari oleh apa yang terjadi di dalam dirinya, yakni mereka mulai merasa punya kendali atas hidupnya sendiri.
Mereka juga lebih fokus pada dunia luar dan tertarik pada apa yang ada di sana, seperti sekolah, teman, atau aktivitas olahraga.
Baca: 7 Minuman Pengganti Kopi yang Bikin Mata Melek, dari Matcha tea Hingga Kombucha
Baca: 10 Cara Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, dari Sauna Hingga Konsumsi Kacang-kacangan
Baca: 10 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula dan Susu, Bersihkan Perut Hingga Antioksidan Bagi Tubuh
“Sikap mereka yang sering tidak mendengarkan orangtuanya juga salah satu cara untuk menguji batasan kemerdekaan dirinya,” kata psikolog Mary Rouerke Ph.D.
Perilaku mengabaikan perintah orangtua itu juga menjadi cara anak untuk menghadapi tekanan baru dan tanggung jawab.
“Anak-anak di usia ini menghabiskan banyak waktunya di sekolah dan mengikuti perintah. Sekolah memberi tuntutan yang besar, sehingga mereka cuma punya sedikit kesempatan untuk bebas, tidak stres, dan melatih pilihan mereka sendiri,” kata psikolog anak Carla Fick.
Meski begitu, sebagai orangtua kita bisa “mengembalikan telinga anak” tanpa harus meninggikan suara dengan mengikuti tips berikut:
- Ubah sudut pandang
Berteriak untuk mendapatkan perhatian anak sebenarnya kurang efektif.
Lebih baik, coba mundur dan kenali bahwa anak bersikap seperti itu bukan berarti ingin meremehkan orangtua, tapi itu perilaku wajar anak seusianya.
Lalu, carilah strategi baru.