G30S PKI
Hasil Autopsi Jenazah 7 Perwira AD Gugur saat G30S PKI, Tidak Ada Sayat Kelamin, Ini Detailnya
Mereka diculik dan dibunuh secara sadis dalam kudeta yang berlangsung hingga 01 Oktober 1965.
Dokter yang diberi tugas untuk memeriksa jenazah 7 perwira militer ini terdiri lima orang dokter yaitu:
- dr. Brigardir Jenderal Roebiono Kertopati (perwira tinggi yang diperbantukan di RSP Angkatan Darat)
- dr. Kolonel Frans Pattiasina (perwira kesehatan RSP Angkatan Darat)
- Prof. dr. Sutomo Tjokronegoro (ahli Ilmu Urai Sakit Dalam dan ahli Kedokteran Kehakiman, juga profesor di FK UI) (Dokter Kehakiman)
- dr. Liauw Yan Siang (Lektor/Asisten Ahli Ilmu Kedokteran Kehakiman FK UI) (Dokter Kehakiman)
- dr. Liem Joe Thay (Dikenal sebagai dr. Arief Budianto, Lektor/Asisten Ahli Ilmu Kedokteran Kehakiman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) (Dokter Kehakiman)
Kelima dokter tersebut melakukan pemeriksaan luar atas 7 jenazah para perwira Angkatan Darat.
Pemeriksaan dilakukan di kamar seksi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) di Jakarta.
Berdasarkan hasil autopsi, tidak ditemukan pencungkilan mata atau penyayatan alat kelamin yang kabarnya pernah beredar di Indonesia dan semakin menyulut kemarahan orang-orang di daerah-daerah
Tim forensik ini harus bekerja cepat.
Jenazah para jenderal baru diangkat dari Lubang Buaya pada hari ini, sekitar 75 jam dari pembunuhannya.
Mempertimbangkan cuaca tropis Indonesia yang panas dan lembab, maka mayat ketika diautopsi berada dalam proses pembusukan.
Berikut adalah hasil autopsi ketujuh perwira militer Angkatan Darat yang Tribunnewswiki.com himpun dalam beberapa sumber sejarah.
Letnan Jenderal Ahmad Yani
Berikut adalah hasil otopsi visum et repertum dari Letnan Jenderal Ahmad Yani:
Pada tubuh mayat terdapat:
- 2 (dua) luka tembak masuk di bagian belakang,
- 2 (dua) buah luka tembak keluar
- 1 (satu) luka tembak keluar
Sebelah kanan bawah garis pertengahan perut ditemukan kancing dan peluru sepanjang 13 mm, pada punggung kanan iga kedelapan teraba anak peluru di bawah kulit.
Mayor Jenderal R. Soeprapto
Berikut adalah hasil otopsi visum et repertum dari Mayjen R. Soeprapto:
Jenazah dengan visum et repertum nomor H. 104, atas nama R. Soeprapto, kesimpulannya: