NEWS
Lahan Yang Dipersiapkan Untuk Ibu Kota Baru Ikut Terbakar, Luasnya Capai Ratusan Hektare
Kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di wilayah yang dipersiapkan sebagai lokasi ibu kota baru.
"Apa yang sudah kami lihat dari helikopter bersama Panglima TNI dan Kepala BNPB, lahan yang sudah jadi perkebunan, baik sawit maupun tanaman industri lainnya, kok tidak ada yang terbakar."
"Misal pun ada paling hanya sedikit dan di pinggir," kata Tito melalui keterangan tertulis yang dibagikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (15/9/2019).
Dengan fakta itu, Tito meyakini bahwa karhutla terjadi untuk membuka lahan baru oleh perusahaan tak bertanggungjawab.
"Ini menunjukkan adanya praktik 'land clearing' dengan mudah dan murah memanfaatkan musim kemarau," ungkapnya.
Pihaknya pun lantas memberikan penghargaan kepada anggotanya.
"Polda beserta jajarannya akan kami berikan 'reward and punishment'," tutur dia.
Udara Level 'Berbahaya' di Palangkaraya
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (16/9/2019), sejak pukul 08.00 WIB, kabut asap terasa semakin tebal dan pekat, menyelimuti wilayah Kota Palangkaraya.
Terpantau melalui papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Palangkaraya, sudah masuk dalam katagori berbahaya.
Konsentrasi paramater pencemaran PM10, sudah pada angka 500 paramater critical (PM10), yang sangat berbahaya bagi kesehatan warga.
Udara tersebut berbahaya terutama anak dengan usia balita hingga remaja, apalagi saat sedang berada di luar rumah.
Puluhan Ribu Warga Kalsel Terserang ISPA
Selain di Riau, bencana kabut asap juga terasa di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dampak dari asap yang harus dihirup masyarakat Kalimantan Selatan membuat puluhan ribu terserang Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
Data Dinas Kesehatan Kalsel, sudah 20.000 warga yang terserang ISPA, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (15/9/2019).