Kebakaran Hutan dan Lahan
Dampak Kebakaran Hutan di Kalteng dan Riau, Petugas Temukan Ular Piton, Harimau, hingga King Kobra
Kebakaran Hutan banyak menyisahkan cerita, mulai dari Ular langka berukuran raksasa ikut terpanggang hingga pemadam yang bertemu harimau.
Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
"Itu kejadian semalam, kami ketemu ular King Cobra tepat dibawah kaki. Untung saja sudah mati terbakar, kalau tidak repot lagi urusannya," ujar Camat Pangkalan Kerinci, Dody Asmasaputra, sambil tertawa mengenang kisah itu.
Dodi bercerita tim gabungan sedang melakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi Karhutla di Jalintim Pangkalan Kerinci berdekatan dengan SPBU Buya Karim.
Saat asik memadamkan Camat Dodi dan anggota lainnya hampir memijak ular yang dekat tungul kayu dengan cepat binatang berbisa itu disemprot dengan air dan ternyata tidak bergerak lagi.
Mereka memberanikan diri menjolok King Cobra itu pakai kayu, rupanya sudah mati terpanggang api.
Beruntung petugas selamat dari gigitan racun yang bisa membahayakan nyawanya.
Baca: Kisah Horor Pemadam Kebakaran Hutan dan Lahan yang Bertemu Harimau, Sarang Tawon hingga King Kobra
Baca: 4 Pemuda Pergoki Siswi Berhubungan Badan dengan Pacarnya di Gudang, Malah Minta Jatah dan Digilir
Baca: Dedengkot KKB Papua Menyerahkan Diri, Ingin Hidup Damai dan Berikrar Setia Pada NKRI
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio mengakui banyak kisah yang menjadi kenangan tak terlupakan selama operasi pemadaman.
Ia membenarkan pertemuan dengan harimau Sumatera di Langgam dan King Cobra yang terpanggang di Pangkalan Kerinci.
Pengalaman itu menjadi pelajaran berharga bagi para petugas, apalagi hampir setiap kali dirasakan, khususnya bertemu ular berbisa.
"Ada juga pernah kita melakukan pemadaman api di bawah pohon, baru sadar ternyata di atas ada sarang tawon besar. Otomatis ada keresahan juga," tukasnya.
Hadi menuturkan, strategi pemadaman api Karhutla yang diterapkan tim satgas terpadu memang cukup "membahayakan" para personil.
Pasalnya ketika titik api muncul, tim harus mengambil posisi dari arah berlawanan dengan pangkal api agar memudahkan pemadaman.
Minimal menyusuri jalan dari sisi kiri dan kanan api, dengan membuka akses sendiri.
Petugas dalam posisi menjumpai pangkal api, disisi lain binatang melata atau hewan lainnya pasti bergerak menjauhi api maupun asap.
Kondisi itulah yang kerap mempertemukan petugas dengan binatang penghuni lokasi yang dilalap api tersebut.
"Kita masuk ke dalam, mereka-mereka itu ke luar dan ketemu di tengah jalan. Tapi alhamdulilah belum ada petugas yang celaka karena binatang selama ini," tukasnya.
Hadi menyebutkan, setiap memulai operasi pemadaman pihaknya selalu mengingatkan anggota mengutamakan keselamatan diri dan tetap waspada dalam kondisi apapun.
Jika didasari dengan niat tulus dan upaya penyelamatan habitat para hewan yang bermungkim di daerah itu akan menjauhkan bahaya yang mengancam. Berita ini disadur dari berbagai sumber Tautan
Baca: VIRAL FOTO Ular Raksasa Mirip Anakonda Terpanggang, Disebut Mati saat Kebakaran Hutan di Kalimantan
Baca: Final Vietnam Open 2019 - China Juara Umum, Indonesia Kebagian 1 Gelar
Baca: Tanda-tanda Obsessive Compulsive Disorder, Termasuk Melakukan Sesuatu Secara Berulang-ulang
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: