Kebakaran Hutan dan Lahan
Dampak Kebakaran Hutan di Kalteng dan Riau, Petugas Temukan Ular Piton, Harimau, hingga King Kobra
Kebakaran Hutan banyak menyisahkan cerita, mulai dari Ular langka berukuran raksasa ikut terpanggang hingga pemadam yang bertemu harimau.
Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Warga berusaha mengeluarkan bangkai ular dari kobaran api. Dalam foto tersebut, ular piton tidak sempat menyelamatkan diri dan tewas dengan mulut terbuka.
"Kebakaran Hutan di PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DAN RIAU membuat kita sedih..sangat amat sedih sekali termasuk saya

Bertemu Harimau, Sarang Tawon hingga King Kobra
Sudah dua bulan lebih bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Pelalawan, Riau, Pekanbaru, berlangsung.
Selama itu juga para petugas pemadaman kebakaran berjibaku dengan api di lokasi Karhutla.
Banyak kisah yang dirasakan para personil gabungan setiap terjun ke areal yang dilalap api baik personil TNI, Polri, BPBD, Satpol PP dan Damkar, MPA, tim rayon kecamatan, Manggala Agni, serta Regdam perusahaan.
Mulai dari cerita kesialan seperti terjatuh ataupun terjerembab dalam gambut yang akhirnya dijadikan bahan tertawaan untuk menghibur di tengah kesibukan berperang dengan api.
Ada kisah yang lebih horor lagi yakni bertemu dengan Harimau Sumatera hingga ular paling beracun di dunia, King Cobra.
"Ceritanya minggu lalu, waktu kami melakukan pemadaman di Desa Tambak. Lahan yang terbakar merupakan semak belukar dan hutan yang berseberangan dengan kebun warga," kata Camat Langgam, Robby Ardelino, kepada tribunpelalawan.com, Jumat (23/8/2019).
Robby mengisahkan, pekan lalu titik api terdeteksi di Desa Tambak Kecamatan Langgam yang melalap lahan gambut.
Baca: Awas, Jangan Mandi Pada Waktu Berikut Ini, Bisa Sebabkan Kematian Mendadak
Baca: Daftar Makanan Paling Berbahaya di Dunia, Ada yang Juga Sering Dimakan Orang Indonesia
Baca: Lahirkan Bayi Hasil Hubungan Gelap dari 2 Pria, Ibu Muda Nekat Kubur Anaknya, Bingung Siapa Ayahnya
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Langsung dengan cepat tim rayon kecamatan dari unsur pemerintahan, TNI, Polri, MPA dan dibantu perusahaan terjun ke lokasi untuk melakukan operasi pemadaman.
Pemadaman dilanjutkan keesokan harinya karena api belum bisa dikuasai, dibantu oleh satgas udara menggunakan helikopter Water Bombing (WB).
Awalnya beberapa petugas gabungan menemukan jejak mirip bekas kaki Harimau Sumatera di tanah bekas terbakar.
Kemudian informasi itu disampaikan ke tim lain yang sibuk memadamkan api, hingga dipastikan jika jejak itu milik si Belang petugas masih fokus pemadaman.