Pasukan Cakrabirawa
VIDEO: Ulasan Bubarnya Resimen Cakrabirawa, Terlibat Tragedi Berdarah sampai Lepas Status WNI
Cakrabirawa diresmikan pada 6 Juni 1962 oleh Presiden Soekarno. Nama Cakrabirawa di cerita pewayangan merupakan senjata milik Prabu Kresna.
Namun hal berbeda dialami pasukan Cakrabirawa.
Hal itu tidak bisa dilepaskan dari peristiwa G30S.
Semua personel Cakrabirawa dianggap terlibat dalam tragedi berdarah tersebut.
Maka setelah Cakrabirawa dibubarkan, para anggotanya langsung ditangkap.
Bahkan personel yang dianggap telah melakukan pelanggaran berat, yaitu terlibat langsung dalam penculikan dan pembunuhan jenderal, umumnya langsung diesksekusi.
Baca: Soekarno Marah Besar pada Soeharto Saat G30S PKI Terjadi, Perintahnya Dilanggar
Baca: 53 Tahun G30S PKI, Soeharto di Mana saat Peristiwa Gerakan 30 September Terjadi?
Baca: 53 Tahun G30S PKI, Ini Deretan Mobil Bersejarah di Hari Kesaktian Pancasila dan Penumpasan G30S
Melarikan Diri Ke Thailand
Menghindari penangkapan yang bahkan tanpa melalui proses peradilan, banyak anggota Cakrabirawa yang melarikan diri.
Sebagai anggota kesatuan elit, upaya pelarian disusun dengan rapi.
Hal itu dilakukan agar di tempat pelarian tetap bisa hidup dengan layak.
Beberapa di antara mantan anggota Cakrabirawa melarikan diri hingga ke Thailand.
Konon, berkat bantuan seorang pejabat tertentu, mereka bisa sampai ke Thailand dengan cara yang legal.
Agar tidak menimbulkan masalah baru, para mantan anggota Cakrabirawa pada awalnya memilih menjadi Biksu.
Beberapa lainnya juga banyak yang membuka lahan di hutan Thailand.
Kala itu mengolah lahan di Thailand tidak dipungut biaya.
Lahan yang dibuka pun bisa menjadi milik pengolahnya.