Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

53 Tahun G30S PKI

53 Tahun G30S PKI, Soeharto di Mana saat Peristiwa Gerakan 30 September Terjadi?

di mana posisi Soeharto ketika terjadi aksi penculikan besar-besaran terhadap para jenderal TNI AD?

Editor: Aldi Ponge
Internet
Soekarno dan Soeharto 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada dua momen penting yang melatari naiknya Soeharto (Orde Baru) menggantikan rezim Soekarno (Orde Lama): meletusnya peristiwa Gerakan 30 September (G30S) dan lahirnya Supersemar.

Yang kemudian menjadi pertanyaan, di mana posisi Soeharto ketika terjadi aksi penculikan besar-besaran terhadap para jenderal TNI AD?

Benarkah Soeharto akan diracun seorang wanita yang mengaku sebagai anak Soeharto?

Baca: 53 Tahun G30S PKI, Inilah 10 Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Pemberontakan PKI

Berikut kisahnya:

--

POSTUR tubuhnya tak terlalu tinggi. Umurnya, kira-kira lebih dari 50 tahun. Ketika berbicara, laki-laki tak dikenal itu selalu menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia.

Pria keturunan India itu, suatu hari mampir ke rumah Soeharto di Jl Agus Salim, Jakarta. Ketika itu Soeharto berpangkat mayor jenderal dan menduduki posisi cukup penting--Pangkostrad.

Entah siapa yang mengajak pria itu mampir ke rumah Pangkostrad. Yang jelas, pria itu diterima Ibu Tien Soeharto, sang pemilik rumah. Setelah dipersilakan duduk, pria itu menawarkan barang dagangannya, berupa batu-batu permata yang berwarna-warni.

Baca: 53 Tahun G30S PKI, Cerita Putri Ahmad Yani, 20 Tahun Menepi ke Desa, Kini Berteman Anak DN Aidit

Sayangnya ketika berbagai jenis permata itu ditunjukkan, Ibu Tien tidak begitu tertarik. Pria itu lalu mengeluarkan ‘jurus’ baru, mengaku bisa meramal nasib seseorang.

Sontak Ibu Tien menjadi tertarik dan ingin mendengarkan ceritanya.

"Sekedar mengisi keisengan saya setuju saja. Setelah orang itu melakukan cara-cara sesuai 'ilmunya', ia lalu menceritakan keadaan masa lalu saya. Banyak yang cocok. Saya jadi penasaran sehingga ingin tahu lebih lanjut apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang," kenang Ibu Tien seperti yang terungkap dalam buku otobiografinya berjudul Siti Hartinah Soeharto Ibu Utama Indonesia.

Dialog pun berlanjut, hingga akhirnya mengarah kepada nasib Soeharto. Lagi-lagi sang penjual akik mempertontokan 'jurus’-nya.

Baca: 53 Tahun G30S PKI, Cerita Putri DI Panjaitan: Ayah Ditarik Kasar dan Ditembak di Dahi

Ibu Tien terpana. "Madam.. Suami Madam akan berdiri sama tinggi, duduk sama rendah dengan presiden yang sekarang --Soekarno," kata pria itu.

Mendengar penjelasan itu, Bu Tien hanya tersenyum dan mengaku tidak percaya dengan sang peramal.

"Ah, tak mungkin…. Suami saya hanya seorang perwira tinggi TNI AD. Sebagai Panglima Kostrad. Sesekali hanya mewakili Menteri/Panglima AD. Itupun sudah berat sekali. Saya tidak percaya," katanya.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved