Susi Susanti Kecewa: Menpora Tetap Ingin Ada Audisi Bulutangkis
Mantan pebulutangkis senior Indonesia, Susi Susanti kecewa atas penghentian event Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis PB Djarum.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Mantan pebulutangkis senior Indonesia, Susi Susanti kecewa atas penghentian event Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis PB Djarum. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI ini mengungkapkan kekecewaannya dengan keputusan PB Djarum untuk berhenti mulai tahun depan.
Menurut Susi Susanti, tudingan eksploitasi anak yang ditudingkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kurang sesuai. Susi Susanti menyesalkan tidak adanya dukungan untuk olahraga bulutangkis yang diadakan PB Djarum.
Baca: Jokowi Terus Senyum Lihat Jan Ethes Konser *Jan Ethes Piawai Mainkan Electone
Padahal, banyak jebolan PB Djarum yang terbukti telah berprestasi di mata dunia dan mengharumkan nama bangsa. "Ini bulutangkis loh, ini olahraga, bukan hal yang negatif, kenapa tidak didukung?. Apalagi, ini bisa menghadirkan prestasi untuk bangsa," ucap Susi kemarin.
Menurut Susi, jika ajang pencarian bakat terhenti, maka dampaknya bisa sangat merugikan. "Jika itu terjadi, kira-kira dalam kurun waktu 10 tahun, kita masih kesulitan untuk mencapai level atas lagi," ucap Susi.
Secara tersirat, Susi juga menyayangkan pihak yang menyebutkan bahwa audisi PB Djarum merupakan bentuk eksploitasi anak.
Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI), Erick Thohir mulai turun tangan untuk menyatukan perbedaan persepsi antara Djarum Foundation dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Erick menilai disatu sisi KPAI ingin memberikan perlindungan kepada anak. Namun di sisi lain olahraga Indonesia saat ini masih sangat bergantung dari peran dunia usaha, dalam upaya membantu pembibitan atlet maupun prestasi olahraga Indonesia.
"Kami secara internal akan berdiskusi dan kemudian memanggil kedua pihak untuk duduk bersama. Karena sebenarnya, baik PB.Djarum maupun KPAI memiliki tujuan yang sama ingin membangun negara kita tercinta ini. KPAI dan PB Djarum dua lembaga yang sama-sama dibutuhkan untuk bangsa Indonesia. Oleh sebab itu Saya ingin kedua pihak duduk bersama sehingga mendapatkan solusi terbaik untuk bangsa kita khususnya dunia olahraga." ujarnya.
Erick yang juga anggota Dewan Olimpiade Dunia ini menambahkan terlebih cabang olahraga bulutangkis hingga saat ini menjadi satu-satunya cabang olahraga yang mampu menyumbang medali emas bagi Indonesia di kancah Olimpiade. "Saya ingin kita semua tidak terjebak dalam pemikiran yang berbeda tanpa adanya solusi untuk membangun bangsa Indonesia." ujar Erick.
PB Djarum memutuskan untuk meniadakan event Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tahun depan. Tahun 2019 ini, menjadi akhir dari acara pencarian bibit-bibit pebulu tangkis di Indonesia tersebut. Keputusan itu telah dikonfirmasi oleh Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, saat konferensi pers di Hotel Aston Imperium, Purwokerto, Jawa Tengah.
Audisi Umum PB Djarum ditiadakan pada 2020 terkait dengan klaim Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahwa ajang tersebut memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokok. "Tahun ini merupakan tahun perpisahan dari kami. Tahun depan event audisi ditiadakan," ujar Yoppy.
Yoppy menjelaskan bahwa dirinya sudah mengusulkan dua opsi jalan tengah agar Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis tetap berjalan di tahun-tahun berikutnya. "Saya sudah kasih usul tidak ada nama Djarum untuk nama event-nya. Selain itu, jersey yang dipakai peserta juga tidak ada tulisan Djarum-nya dan mereka bisa memakai kaos yang dibawa sendiri," kata Yoppy.
Baca: Jokowi Harus Pilih Capim KPK ‘Bersih’: Kain Hitam Besar Tutup Logo KPK
Namun, menurut penuturan Yoppy, KPAI menolak usulan tersebut. Mereka meminta pelaksanaan audisi umum steril dari brand Djarum.
"Saya tidak bisa menghapus nama Djarum sama sekali. Wong ini juga menurut saya sudah sangat berkurang embel-embel Djarum-nya," tutur Yoppy.
Yoppy mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti berapa lama audisi tersebut bakal vakum. "Saya belum tahu berhentinya untuk sementara atau selamanya. Tergantung cuaca nanti. Sekarang saya pasrahkan saja ke publik.
Kalau ada pihak yang bisa menggantikan audisi itu, entah dari pihak swasa atau mana, silakan saja," ucap Yoppy.
"Saya sudah memberikan usulan, tetapi kalau tidak ada titik temu, ya lebih baik berhenti saja," tutur Yoppy lagi.
Namun demikian, Yoppy tetap memastikan rangkaian Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 yang sudah berjalan akan tetap dilanjutkan hingga babak final di Kudus pada November mendatang.