Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lifestyle

Lemak tak Selalu Bikin Gemuk, Ini Manfaatnya Bagi Tubuh

Satu gram lemak sama dengan 9 kalori. Angka ini lebih besar daripada satu gram protein dan satu gram karbohidrat yang sama dengan 4 kalori

Editor: Finneke Wolajan
thinkstock
Ilustrasi makanan sehat 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Konsumsi makanan mengandung lemak tidak selalu membuat kita gemuk.

Namun banyak orang menghindari makanan berlemak karena khawatir gemuk. 

Ahli gizi teregistrasi dari Cleveland Clinic Wellness, Kristin Kirkpatrick mengungkapkan, hal yang meningkatkan risiko kegemukan adalah terlalu banyak mengkonsumsi makronutrien (lemak, protein atau karbohidrat).

Terlepas dari adanya kesalahpahaman terminologi "lemak" yang identik sebagai segala sesuatu yang menggemukkan.

" Lemak sendiri tidak membuat kita gemuk," ujarnya.

Namun, kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat bisa dipahami. Sebab, kalori lemak memang lebih tinggi daripada makronutrien lainnya.

Baca: 7 Minuman Pengganti Kopi yang Bikin Mata Melek, dari Matcha tea Hingga Kombucha

Baca: 10 Cara Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, dari Sauna Hingga Konsumsi Kacang-kacangan

Baca: 10 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula dan Susu, Bersihkan Perut Hingga Antioksidan Bagi Tubuh

Satu gram lemak sama dengan 9 kalori. Angka ini lebih besar daripada satu gram protein dan satu gram karbohidrat yang sama dengan 4 kalori.

Pola pikir lainnya yang membuat lemak terkesan menjadi kambing hitam kegemukan adalah karena lemak kerap diasosiasikan dengan makanan-makanan yang dianggap menggemukkan, seperti mentega dan steak.

Padahal, proses pembuatan makanan juga berperan besar dalam menentukan apakah satu makanan berisiko menggemukkan atau tidak.

Contohnya, makanan-makanan olahan yang dikonsumsi secara berlebihan.

Sebaliknya, seseorang bahkan bisa menurunkan berat badan dengan menerapkan diet tinggi lemak.

Sebab, pola makan tersebut akan membuat seseorang menggantikan karbohidrat sederhana dan gula dengan sumber lemak sehat.

Misalnya, diet Ketogenik yang sangat populer, juga menerapkan pola makan tinggi lemak dan rendah karbohidrat.

Keto sudah membantu banyak orang mencapai target berat badan idealnya. Meskipun, di kalangan ahli gizi, diet keto masih menjadi kontroversi.

Menurut Kristin, lemak juga lebih sulit untuk dicerna daripada nutrisi lainnya, seperti karbohidrat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved