NEWS
Pria 25 Tahun Dibunuh, Lukanya di Leher Capai 20 Centimeter, 17 Hari Lalu Dia Baru Menikah
Seorang pria 25 tahun harus ditangkap polisi karena melakukan pembunuhan. Dia membunuh seorang pria yang juga berusia 25 tahun.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang pria 25 tahun harus ditangkap polisi karena melakukan pembunuhan.
Dia membunuh seorang pria yang juga berusia 25 tahun.
Padahal korban baru saja menikah. Dia merupakan pendatang.
Warga Dukuh Penpen, Desa Mendelem Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, digegerkan kasus pembunuhan dengan korban seorang pengantin baru, yakni Aldi (25) Jumat (6/9).
Warga pun berdatangan menyaksikan proses olah tempat kejadian perkara yang dilakukan oleh jajaran Polsek Belik di Sungai Celiling, Desa Mendelem Jumat siang.
Taripah (51) warga Desa Mendelam, satu di antara saksi mata mengatakan, sebelum terjadi pembunuhan, Aldi sedang duduk di atas batu menunggu sang istri Lastri mencuci baju di sungai.
Pelaku pembunuhan itu adalah Arifin (25), warga setempat.
Baca: Ini Tanda-Tanda Gebetan Siap Berkomitmen, Dia Mengenalkan Anda Kepada Orang Terdekat
Baca: Terjadi Gempa di Papua Barat Hari Ini Sabtu (7/9/2019) Dengan Kekuatan Magnitudo 5.4, Ini Lokasinya
Baca: SIMAK Berikut Ini Lima Mitos Aturan Makan Yang Menyesatkan Penderita Diabetes
Facebook Tribun Manado :
Baca: Remaja 19 Tahun Masuk Dalam Kamar Bersama Pria 46 Tahun, Belum Sempat Melakukan Sudah Digerebek
Baca: Single Pamit Berjudul Goodbye oleh Maudy Ayunda Sebagai Tanda Dia Pamit, Lihat Videonya
Baca: Kapolres Minta Maaf Kepada Warga Secara Langsung, Penyebabnya Karena Anggotanya Berulah
Instagram Tribun Manado :
“Saya juga sedang mencuci bersama istrinya, saat suaminya asik bermain telepon genggam,
pelaku datang dari belakang dan menebas leher korban menggunakan parang,” jelasnya, Jumat.
Melihat suaminya terkena senjata tajam, Lastri berteriak histeris.
“Namun saya menariknya dan saya bawa kabur melewati sawah.
Saya sempat melihat pelaku mencabut golok dari tubuh korban, bahkan saat darah keluar pelaku terus menatap wajah korban,” kata Taripah.
Taripah kenal dengan pelaku yang merupakan tetangga desa dari istri korban.
“Kalau kedekatan pelaku dan istri korban saya belum begitu tahu,
namun korban merupakan pendatang di desa kami ia juga baru menikah 17 hari lalu,” paparnya.
Sahri Ketua RW 02 RT 01 Desa Mendelem, menuturkan pelaku bernama Arifin (25) yang merupakan warga Desa Mendelem.
“Sejak Lastri (20) menikah dengan Aldi (25) warga Dusun Bodas Desa Mendelem, sifat Arifin berubah.
Bahkan tak jarang ia berbicara sendiri,” ujar Sahri.
Sahri menerangkan usai melakukan pembunuhan pelaku sempat pulang ke rumah.
“Pihak berwajib bersama warga akhirnya membawanya, ia sempat meronta saat ditangkap.
Kami juga heran kenapa Arifin bisa berubah, padahal ia pemuda yang pendiam,” imbuhnya.
Kapolsek Belik, Iptu Trino W, menerangkan korban mengalami luka parah di bagian leher.
“Luka tebas di leher korban mencapai 20 sentimeter, bahkan kerongkongan korban putus. Kondisi itu membuat korban tak tertolong,” ucap Iptu Trino.
Trino menambahkan, korban sudah dimakamkan setelah kejadian, sementara pelaku diamankan ke Mapolsek Pemalang.
“Terkait motif pembunuhan kami belum bisa memastikannya, kini pelaku sudah diamankan ke Mapolres Pemalang,” tambahnya.
Warga melihat ada kedekatan antara pelaku pembunuhan, Arifin dengan istri korban Aldi.
Ketua RT 02 RW 01 Desa Mendelam, Tarmidi, menuturkan, warga tahu pelaku dan istri korban dekat.
“Namun saling suka atau pacaran kami tidak begitu paham,
kami kenal Lastri dan Arifin pelaku pembunuhan karena mereka warga desa sini,” ujarnya.
Mariah, Ibu Arifin menuturkan anaknya mulai berperilaku aneh belakangan ini.
“Baru-baru ini ia selalu memegang golok saat di rumah, saya sempat melarangnya namun justru saya diancam.
Anak saya bilang jangan ikut campur atau menyembunyikan golok kalau tidak mau dibacok,” papar Mariah.
Usai kejadian, Mariah menjumpai anaknya di rumah, ia pun terkejut karena golok sudah bersimbah darah.
“Tetangga bilang anak saya melakukan pembunuhan, saat itu saya sedang di warung.
Awalnya saya tidak begitu percaya, namun saat saya pulang Arifin sedang mencuci golok yang bersimbah darah.
Saya tidak berani bertanya apa-apa. Tiba-tiba anak saya mengacungkan golok ke saya.
Saya hanya bisa diam karena takut,” imbuhnya.
Kasno ayah pelaku menambahkan, keluarga juga menyerahkan segala sesuatunya ke Polisi.
“Kami pasrah, kalau anak saya dihukum silahkan. Karena ia telah melakukan pembunuhan.
Kami serahkan semuanya ke pihak berwajib,” tambahnya. (Bud)
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado :