Nilai Startup Manguni Squad Rp 10 Miliar: Ini yang Dilakukan Bekraf RI
Valuasi atau nilai ekonomi dari bisnis startup asal Sulawesi Utara, Manguni Squad ditaksir hampir Rp 10 miliar.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Valuasi atau nilai ekonomi dari bisnis startup asal Sulawesi Utara, Manguni Squad ditaksir hampir Rp 10 miliar. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI pun mendorong startup game perang asal Manado menjadi merek global.
Robby Wahyudi, Program Director Katapel.id Bekraf RI mengatakan, caranya dengan menjadikan Manguni Squad sebagai merk yang dikenal dunia. "Pendapatannya di situ. Penciptaan aplikasi itu hanyalah sebuah awal," kata Robby kepada tribunmanado.co.id, Kamis (5/9/2019).
Baca: Hendro-Prabowo Bertemu Bahas Papua
Bekraf melalui Katapel.id memilih lima startup dari 300 nominasi di Indonesia untuk dikembangkan menjadi global brand. "Di program ini, kami mendorong kreator, startup itu bisa mengkomersilkan karyanya melalui lintas media," katanya.
Kata dia, selama ini seniman, kreator digital Indonesia tak semua sadar akan peluang tersebut. Para kreator itu misalnya game developer, film maker, animator, komikus digital, novelis dan lain-lain.
"Kebanyakan tak sadar akan intellectual property (IP)-nya, bahwa mereka adalah pencipta IP," kata dia.
Sekarang para pencipta IP punya peluang luas untuk mengkomersilkan keahlian itu. "Caranya, harus ada transformasi medium. Jangan hanya terbatas pada karya awal," jelas dia.
Ia memberi contoh, Harry Potter yang berawal dari novel mendapatkan popularitas global ketika difilmkan. Hello Kitty yang 'core business-nya' tidak spesifik, cuma gambar biasa menjadi terkenal di seluruh dunia lewat berbagai produk pakaian hingga boneka. Di mana-mana Hello Kitty terkenal.
Begitu juga yang dilakukan Marvel untuk mempopulerkan Spiderman, Hulk, Iron Man, Thor dan superhero lainnya ke seluruh dunia. "Perpindahan, pengembangan IP dari medium satu ke medium lain itulah kuncinya. Dari sekadar produk mati, menjadi benda bergerak," katanya.
Baca: Anggota DPR RI Terpilih ‘Curhat’ Karier Politik hingga Pilkada 2020
Itulah yang coba didorong Bekraf RI terhadap Manguni Squad. Pada akhirnya Manguni Squad dikenal tak hanya sebagai game shooter saja tapi lewat berbagai produk, merchandise hingga film. "Uangnya sebenarnya ada di situ," kata dia.
Seorang seniman atau kreatof digital yang hanya berdiam di satu medium akan mati. "Contohnya Si Unyil dan Si Komo," katanya. Contoh sukses teranyar ialah superhero lokal, Gundala yang berawal dari berita komik. Filmnya sudah ditonton lebih dari 1 juta orang hanya dalam seminggu tayang di bioskop Indonesia.
Andria Wahyudi, pencipta Manguni Squad sadar akan peluang tersebut. Ia bertekad menjadikan Manguni Skuad sebagai merek global. "Sekaligus bisa jadi e-sport internasional. Bagaimana bisa Piala Presiden kemarin, game yang dilombakan, Mobile Legend dari Cina," katanya.
Demi mewujudkan mimpi itu, Andria dan istri segera hijrah ke Jakarta. Tujuannya, biar fokus mengembangkan komersialisasi Manguni Squad. "Syukurlah saya sangat didukung pimpinan kampus (Unklab)," kata dia.
Ia melihat peluang menjadikan Manguni Squad terkenal. Bahkan, kata dia, valuasi Manguni Squad sesuai taksiran Bekraf RI di kisaran Rp 10 miliar.
"Menurut Bekraf, Manguni Squad ini punya potensi, ada dukungan dana. Karenanya kami siap menuju ke sana," kata dosen Fakultas Ilmu Komputer Unklab ini. Sejauh ini, Manguni Squad mendapat pemasukan dari YouTube dan biaya unduhan aplikasi dari Google Play Store.
Game yang mengusung sembilan hero Indonesia itu mendapat 3 jutaan viewer di YouTube yang tersebar di berbagai channel. Bahkan, Manguni Squad pernah empat kali meraih 'top paid number one' untuk kategori action.
Baca: PDIP Jaring Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2020

Amati, Tiru dan Modifikasi
Emilia Margareth Gunawan, Dosen IBA Unsrat mengatakan, startup di Sulut sudah banyak, bahkan memiliki kecenderungan akan naik. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Sulut ada sekitar 76.000-an startup.