Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kerusuhan di Papua

TERBARU Kontak Senjata di Papua, Diduga KKB Dalang Penyerangan, Curi 10 Senjata TNI, 2 Orang Tewas

"Satu orang massa kena tembakan di kaki dan meninggal dunia di RS Enarotali."

Editor: Frandi Piring
Istimewa
TERKINI: Kontak Senjata di Papua 

TRIBUNMANADO.CO.ID - TERBARU Kontak Senjata di Papua, Diduga KKB Dalang Penyerangan, Curi 10 Senjata TNI, 2 Orang Tewas.

Aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh telah terjadi di Wagethe, Ibu kota Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019) berakhir ricuh.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo melalui keterangan tertulis mengungkapkan, ada dua korban tewas dari warga sipil.

Dikutip dari Kompas.com, Dedi Prasetyo mengungkapkan, ada satu orang massa yang terkena tembakan di kaki dan meninggal di RS Enorotali.

Sementara satu lainnya meninggal dunia karena terkena panah di perut saat berada di halaman Kantor Bupati Deiyai.

"Satu orang massa kena tembakan di kaki dan meninggal dunia di RS Enarotali."

"Satu orang massa meninggal dunia kena panah di perut di halaman Kantor Bupati Deiyai," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Rabu (28/8/2019).

TERKINI: Kontak Senjata di Papua
TERKINI: Kontak Senjata di Papua (Istimewa)

Sementara dari pihak keamanan, dua anggota TNI dan empat anggota kepolisian menjadi korban.

Lima anggota lainnya juga mengalami luka akibat terkena anak panah.

Seluruh korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Enarotali untuk mendapatkan perawatan.

Informasi tersebut sekaligus memperbarui keterangan yang sebelumnya menyebutkan terdapat satu anggota TNI meninggal dunia dan lima anggota polisi terluka.

Saat dihubungi Kompas.com, Koordinator aksi, Yul Toa Motte menyebutkan, aksi ini terkait rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Dedi Prasetyo menuturkan, pendemo meminta bupati menandatangi persetujuan referendum.

Kericuhan pecah saat aparat yang menjaga aksi tersebut sedang melakukan negosiasi.

Namun tiba-tiba ada kelompok dalam jumlah yang lebih banyak datang dari segala penjuru sambil membawa senjata tajam dan melakukan tarian perang.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved