Sultan Kutai Adji Muhammad Syukuran Ibu Kota Pindah
Menurut rencana, ibu kota baru pengganti Jakarta, sebagian menempati areal Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Apa harapan Sultan dalam waktu satu tahun, 5 tahun dan 25 tahun mendatang?
Harapan saya dalam waktu jangka pendek masyarakat semakin memahami konsep yang dipaparkan pemerintah pusat. Caranya, meningkatkan potensi diri sehingga dalam beberapa tahun ke depan masyarakat Kutai mampu bersaing secara mapan sesuai tuntutan zaman.
Bagaimana peran kesultanan terhadap keputusan pemindahan ibukota negara, terutama di masyarakat lokal?
Inilah peran yang akan saya ambil sebagai tokoh pemersatu bangsa Indonesia. Caranya, terjun langsung bersentuhan dengan masyarakat bawah agar dapat memaksimalkan potensi diri masyarakat Kutai.
Baca: Kerusuhan di Jayapura Papua, Ini Rincian Dampaknya, Listrik Padam, Jaringan Internet Diputus
Apa yang akan dilakukan Kesultanan untuk meminimalsir gesekan antara akar rumput (penduduk setempat) dan pendatang nantinya?
Tidak dapat dipungkiri ibu kota negara akan menjadi obyek yang sangat menggiurkan bagi masyarakat luar untuk datang mengadu nasib. Saya berharap, masyarakat luar dapat berafiliasi dengan penduduk lokal serta menjunjung tinggi asas. "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung."
Karena tanah adat Kutai sendiri memiliki tata nilai adat tersendiri yang wajib dijunjung sehingga diharapkan tercipta harmonisasi dalam lingkup keberagaman di wilayah Kukar yang selama ini sudah kondusif.
Apa harapan Sultan terkait eksistensi Kesultanan Kutai dalam pemindahan ibu kota ini?
Pemerintah pusat perlu menonjolkan sisi adat istiadat yang sudah mengakar kuat di tanah Kutai ini. Perlu lebih memperhatikan harkat martabat Kesultanan agar keberlangsungan adat Kutai menjadi lebih maksimal. (rahmad taufik)