News
Hilang 18 Hari di Laut Hingga Sampai ke Jepang, Rahmat Kembali Jumpa Keluarga
Korban yang bernama Rahmat Bakus akhirnya dipulangkan kembali ke Manado Pada Rabu (28/8/2019) melalui Bandara Sam Ratulangi.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah menghilang 18 hari, Sembilan orang ABK KM Aleluya ditemukan selamat.
Korban yang bernama Rahmat Bakus akhirnya dipulangkan kembali ke Manado Pada Rabu (28/8/2019) melalui Bandara Sam Ratulangi.
Rahmat dijemput istri dan anak, pemilik kapal, dan tim dari Basarnas Manado.
Sementara 8 orang korban lainnya masih dalam proses pemulangan.
Mereka masih di Palau dan diperkirakan dalam waktu dekat akan kembali ke Indonesia.
Suasana haru menyelimuti pertemuan korban bersama anak dan istrinya.
Korban meminta untuk diantar berkunjung ke Kantor Basarnas Manado guna bertemu dengan Kepala Kantor Gede Darmada,
Juga untuk mengapresiasi kerja dari Basarnas.
Sampai disana korban dan keluarga langsung disambut Kakansar dan tim Basarnas Manado.
“Saya dan keluarga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kepala Kantor Basarnas Manado. Dan seluruh tim yang sudah berupaya mencari dan menolong kami. Hingga akhirnya saya bisa bertemu anak dan istri lagi dengan keadaan selamat," ungkap korban.
Kepala Kantor SAR Gede Darmada mengatakan juga turut senang kerja keras kami dan seluruh pihak terkait lain yang membantu dari proses pencarian hingga pemulangan para korban KM. Aleluya sehingga dapat membuahkan hasil yang baik.
"Itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kami sebagai Basarnas. Dan semoga dari kejadian ini kita dapat mengambil khidmat dan menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran untuk kedepan agar bisa lebih berhati-hati serta mengutamakan keselamatan jiwa.” tutur Gede sesuai rilis yang diterima Tribun Manado, Kamis (29/8/2019).
Sekedar diketahui kejadian ini berawal pada tanggal 28 Juli 2019 lalu, kantor Pencarian dan Pertolongan Manado (Basarnas) menerima info adanya kecelakaan pelayaran KM.Aleluya mati mesin di perairan Sulut.
Setelah melakukan pencarian berhari-hari, operasi sempat dihentikan dan ditutup.
Namun Basarnas tetap melakukan pemantauan apabila ada tanda-tanda dari KM Aleluya.