Kerusuhan di Papua
Demo di Jayapura, Massa Aksi Sempat Anarkis Hingga Kaca Mobil Dandim Pecah Dilempari Batu
Akibat aksi tersebut, mobil Dinas Dandim 1701/Jayapura Letkol Inf Johanis Parinussa mengalami kerusakan.
Aksi unjuk rasa susulan menyikapi tindak rasisme yang menimpa mahasiswa Papua kembali digelar di Kota Jayapura, Kamis (29/8/2019).
Aksi ini diikuti ratusan massa gabungan dari Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
Baca: Jelang Eksekusi Predator Anak yang Divonis Kebiri, Pelaku Minta Lebih Baik Dihukum Mati Saja
Baca: Tak Rela Bercerai, Pria Ini Ancam Pakai Pisau dan Suntik Mantan Istri Hingga 3 Kali
Baca: Manakah yang Lebih Luas? Perbandingan Jakarta dan Ibu Kota Baru Indonesia di Kaltim
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Ratusan massa berkumpul di kawasan Expo Waena dan Perumnas III, Distrik Heram, Kota Jayapura.
Mereka berencana menuju Kantor DPR Dan Gubernur Papua.
Aksi unjuk rasa selain mengakibatkan arus lalu lintas macet, dikabarkan juga mengakibatkan satu personel Polisi terluka akibat terkena lemparan saat melakukan pengamanan.
Bahkan mobil Dandim 1701 Jayapura menjadi sasaran dirusak massa.
Akses jalan dari Abepura menuju Kota Jayapura ditutup karena aksi unjuk rasa.
Kendaraan yang melintas dari arah Jayapura ke Kota Jayapura terpaksa memutar arah.
Kasubag Humas Polres Jayapura Kota, Iptu Jahja Rumra saat dihubungi mengatakan, massa saat ini masih berada di lampu merah Waena, Kota Jayapura.
Baca: Kurangi Sampah Plastik, Kadis DLH Imbau Aparat Kecamatan dan Kelurahan Wajib Bawa Tumbler
Baca: Kerusuhan Terjadi di Jayapura Papua, Demo Massa Sebabkan 1 Polisi Terluka Terkena Lemparan Batu
Baca: Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas Alami Peningkatan, Ini Langkah Pemerintah Daerah
Dia memperkirakan massa mencapai ratusan orang.
"Konsentrasi massa di Expo dan Perumnas 3, rencananya akan bertemu di titik kumpul Lampu Merah Waena," kata dia.
Ia membenarkan informasi satu anggota polri terluka akibat terkena lemparan batu.
"Massa melempari kendaraan hingga mengenai salah satu anggota kami.
Namun massa sudah bisa ditenangkan mealui koordinator lapangannnya," ujar Jahja.