Manado Kota Metropolitan
Manado Masuk Wilayah Metropolitan, Penopang Ibu Kota di Kalimantan
Sebagai penyangga Ibu Kota baru ini, Pemerintah Indonesia sejak jauh hari sudah menyiapkan konsep 10 wilayah Metropolitan.
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ibu Kota Negara Republik Indonesia resmi telah dipindahkan ke Kalimantan.
Sebagai penopang Ibu Kota baru ini, Pemerintah Indonesia sejak jauh hari sudah menyiapkan konsep 10 wilayah Metropolitan.
Konsep 10 wilayah Metropolitan ini sudah terujar bulan Mei 2019 lalu dari Menteri Perencanaan Pembangungan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang PS Brodjonegoro.
Sebagaimana yang telah diberitakan Kompas, Mantan Menteri Keuangan ini mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan konsep penopang ibu kota baru, yaitu pengembangan 10 wilayah metropolitan.
Pada 26 Agustus 2019, rencana 10 wilayah Metropolitan ini kembali ditegaskan Bambang PS Brodjonegoro.
“Pemerintah tidak hanya akan membangun ibu kota baru agar ekonomi di Indonesia bisa diratakan. Pemerintah juga berencana menciptakan kawasan metropolitan di luar Pulau Jawa,” kata Bambang, Senin (26/8/2019).
10 kawasan kota metropolitan yang sudah masuk dalam rencana pengembangan tersebut berada di dalam Pulau Jawa dan enam di luar Pulau Jawa.
Berita Populer
Baca: Nyonya Reino Barack Ubah Tampilan Barunya, Pakai Rok Plisket dan Sweater Seharga Rp 39 Juta
Baca: Anak Emas Ole Gunnar Solskjaer Dihujani Kritik, Cuman Banyak Gaya, Tampil Tanpa Gol dan Assist
Baca: Sosok Muh Aris (20) Penerima Hukuman Kebiri Pertama Perppu sejak Ditandatangani Presiden Jokowi
Empat kota di dalam Jawa, yaitu DKI Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya.
Sementara enam kota di luar Jawa, yaitu Medan, Palembang, Banjarmasin, Denpasar, Manado dan Makassar.
Saat ini, pembangunan masing-masing kota sejatinya sudah mengarah ke sana.
Tapi, pembangunan akan terus ditingkatkan agar nantinya kota tersebut benar-benar menjadi metropolitan yang menjadi pusat bisnis, perdagangan, dan jasa.
"Ini akan memperkuat pembangunan di luar Pulau Jawa," ujar Bambang usai pengumuman resmi Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal lokasi ibu kota baru di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/8).
Data pemerintah saat ini, sekitar 58 persen dari pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih berada di Jawa. Hal ini yang kerap menyebabkan ada ketimpangan, salah satunya populasi penduduk.
Masyarakat, kerap datang ke kota-kota besar di Pulau Jawa untuk mencari peruntungan. Walhasil, 54 persen dari populasi penduduk Indonesia juga terpusat di Jawa.
