News
Kisah Seorang Perempuan 'Mencabut' Nyawa Manusia Secara Tidak Sengaja, Dinkes Minta Waspada Hal Ini
Bekerja sebagai seorang asisten rumah tangga, perempuan membawa petaka bagi orang disekitarnya. Bagaimana kisahnya?
Penulis: Frandi Piring | Editor: Frandi Piring
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah Seorang Perempuan yang secara tidak sengaja membuat orang kehilangan nyawa.
Bekerja sebagai seorang asisten rumah tangga, perempuan membawa petaka bagi orang disekitarnya.
Bagaimana kisahnya?
Mengutip dari Intisari Online dengan judul artikel 'Meski Tidak Pernah Membunuh, Namun Wanita Ini Berhasil Membuat 3 Orang Meninggal Secara Tidak Sengaja', Selama satu abad lalu, kisah Mary Mallon sangat menarik, karena memunculkan masalah kematian meski dirinya bukan pembunuh.
Mary Mallon adalah seorang imigran Irlandia yang datang ke AS saat remaja, untuk bertahan hidup dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga pada tahun 1906.
Dia dipekerjakan sebagai koki oleh Charles Henry Warren dan keluarganya yang sedang melakukan liburan.
Pada awal musim gugur, enam dari 11 anggota rumah tangga Warren terinfeksi demam tifoid, namun waktu itu mereka belum mengetahui betul tetang penyakit itu.
Setelah melacak pengalaman kerja Mary Mallon sebelumnya, ternyata di sana orang-orang yang makan makanan buatan Mary terjangkit penyakit yang sama.
Karena itu dia dituduh meracuni penyakit itu dan sengaja menularkan penyakit ke banyak orang.

Saat itu pria bernama Soper yang pertama kali mengidentifikasi Mary sebagai pembawa penyakit, meskipun penampilannya yang tampak sehat.
Demam tifoid, disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Baca: Jeleng Resepsi Pernikahan Roger Danuarta dan Cut Meyriska, Terungkap Isi Kamar Pangantin Barunya
Baca: 9 Kebiasaan yang Wajib Anda Terapkan Mulai Hari Ini untuk Menjaga Kesehatan Jantung
Baca: Anggota TNI Lettu Angga Pradipta Meninggal Jelang Pernikahan, Sehari Sebelum Ijab Kabul
Karena Salmonella typhi dikeluarkan dari tubuh melalui kotoran orang yang terinfeksi dapat dengan mudah menularkan penyakit itu jika menyiapkan makanan tanpa didekontaminasi dengan benar.
Gejala demam tifoid, awalnya mirip dengan flu, di mana orang yang terinfeksi mengalami sakit perut, sakit kepala, pusing dan sering kehilangan nafsu makan.
Namun, Mary pada waktu itu mengaku tidak pernah terinfeksi.
Virus itu bisa diidentifikasi melalui sampel darah dan tinja, maka pejabat dan pemerintah mengimpulkannya pada tahun 1907.