Lifestyle
Anak Terlambat Bicara tak Berarti Autisme, Kenali Gejalanya
Sekilas anak terlambat bicara terlihat mirip dengan anak autis, karena keduanya mengalami kesulitan dalam kemampuan berbahasanya
Sekilas anak terlambat bicara terlihat mirip dengan anak autis, karena keduanya mengalami kesulitan dalam kemampuan berbahasanya.
Baca: Waspada Hoaks! Ini 5 Hal yang Tidak Menyebabkan Autisme
Baca: 7 Mitos yang Beredar Tentang Anak Autis dan Kebenarannya
Baca: Benarkah Ibu Alami Stres Saat Hamil Akan Melahirkan Anak Autis? Ini Penjelasannya
Anak autis memiliki atau mengetahui beberapa kosa-kata, seperti anak terlambat bicara.
Komunikasi non-verbal berupa gerakan tubuh tidak digunakan untuk berkomunikasi dan orangtua dari anak dengan autisme akan menyadari bahwa anaknya akan kesulitan untuk mempertahankan perhatiannya.
Sekilas mengenai anak terlambat bicara
Anak terlambat bicara biasanya terdeteksi pada usia 18-30 bulan.
Hanya saja, saat anak terlambat bicara, ia memiliki kosa-kata yang kurang dari teman-teman sebayanya.
Ketika anak terlambat bicara, orangtua sering menyimpulkan bahwa anak dapat mengatasinya dan bicaranya akan lancar dengan sendirinya.
Tanda-tanda anak autis
Anak dengan autisme memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan keadaan anak terlambat bicara.
Tidak ada atau lambatnya respon anak autis juga terjadi dalam hal perkembangan gerakan tubuh, seperti menunjuk-nunjuk, dan sebagainya.
Anak autis menggunakan kosakata secara berulang dan tidak mampu menguntainya menjadi suatu kalimat yang bermakna, seperti pada anak terlambat bicara.
Kosakata terkadang digunakan secara tidak tepat atau memiliki arti tersendiri yang hanya dimengerti oleh orang yang sering berkomunikasi dengan anak autis.
Anak yang mengalami autisme berkomunikasi menggunakan gambar atau bahasa isyaratnya sendiri.
Apa yang harus dilakukan jika anak terlambat bicara?
Orangtua yang khawatir soal keadaan anak terlambat bicara dapat berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Selain berkonsultasi dengan dokter, orangtua dapat mencoba untuk membantu agar anak dapat memiliki perkembangan bahasa yang normal.
Berbicara dengan anak setiap hari dengan cara menarik perhatiannya dan memberitahukan apa yang akan dilakukan dapat membantu untuk mengembangkan perkembangan bahasa anak yang terlambat bicara.
Selain berbicara, cara lain yang dapat dilakukan oleh orangtua adalah dengan membacakan buku atau bernyanyi untuk anak.
Saat berbicara dengan anak, orangtua sebaiknya menggunakan kata-kata atau kalimat yang lebih tinggi tingkatannya daripada anak.
Misalnya, jika anak menggunakan tiga kata dalam satu kalimat, orangtua dapat menjawab dengan kalimat yang lebih dari tiga kata.
Hanya saja, orangtua perlu mengingat untuk tidak memberikan kalimat atau kata-kata yang terlalu rumit untuk anak.
Jika orangtua ingin menarik perhatian anak dan mendorong anak untuk meniru kalimat atau kata-kata yang diucapkan, orangtua dapat berbicara dengan nada anak-anak yang lebih tinggi.
Kapan harus berkonsultasi ke dokter?
Perkembangan bahasa tiap anak memang berbeda-beda.
Namun, terkadang anak terlambat bicara bisa jadi indikasi dari gangguan lain, seperti gangguan pendengaran ataupun gangguan berbahasa.
Salah satu ciri khasnya adalah kegagapan dan keraguan saat berbicara.
Anak yang memiliki gangguan berbahasa biasanya memiliki kesulitan untuk memberitahukan pemikirannya dan sulit untuk memahami apa yang dikatakan oleh orang lain.
Bila Anda merasakan kejanggalan atau memiliki kekhawatiran mengenai perkembangan berbahasa anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak Terlambat Bicara Bukan Berarti Anak Autis", https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/24/114926120/anak-terlambat-bicara-bukan-berarti-anak-autis
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/ilustrasi-anak-autisme_20180430_164948.jpg)