Berita Internasional
Kronologi Lengkap Perang Dagang AS Vs China, Sudah 30 Kali Sejak 2016
Trump juga mengatakan tarif impor produk dari China senilai US$ 300 miliar akan dikenakan tarif 15%, bukan sebesar 10% seperti yang direncanakan
Amerika Serikat dan Cina sepakat melakukan gencatan senjata selama 90 hari tarif baru impor. Trump setuju menunda kenaikan tarif impor pada barang-barang China senilai $ 200 miliar yang semula berlaku 1 Januari 2019 menjadi awal Maret 2019 selama pembicaraan antara kedua negara berlangsung. China setuju untuk membeli produk AS yang “sangat substansial”.
24 Februari 2019 S&P 500: + 0,12% (Senin, 25 Februari)
Trump memperpanjang batas waktu kenaikan tarif dari 1 Maret 2019.
5 Mei 2019 S&P 500: -0,45% (Senin, 6 Mei)
Trump melontarkan pernyataan lewat twitter bahwa ia bermaksud untuk menaikkan tarif tarif senilai US$ 200 miliar barang-barang Cina menjadi 25% pada 10 Mei.
8 Mei 2019 S&P 500: -0,16%
Pemerintahan Trump memberikan pemberitahuan resmi tentang niatnya untuk menaikkan tarif impor barang dari China senilai US$ 200 miliar menjadi 25% dari 10%, efektif per 10 Mei.
Baca Juga: Soal bunga, Bos The Fed Jerome Powel akan bertindak sepantasnya
18 Juni 2019 S&P 500: + 0,97%
Trump dan Xi Jin Ping berbicara melalui telepon, dan kedua pihak sepakat untuk menghidupkan kembali pembicaraan perdagangan jelang pertemuan yang direncanakan antara kedua pemimpin pada KTT Kelompok 20 (G20) di Jepang pada akhir Juni.
29 Juni 2019 S&P 500: + 0,77% (Senin, 1 Juli)
Pada pertemuan G20 di Osaka, Amerika Serikat dan China secara resmi setuju untuk memulai kembali pembicaraan perdagangan setelah konsesi dari kedua belah pihak.
Trump setuju untuk tidak ada tarif baru dan pelonggaran pembatasan suplai untuk perusahaan telekomunikasi China Huawei Technologies. China setuju untuk pembelian baru produk pertanian AS yang tidak ditentukan.
1 Agustus 2019 S&P 500: -0,90%
Setelah dua hari pembicaraan perdagangan dengan sedikit kemajuan. Trump mengeluhkan China yang belum menindaklanjuti janji untuk membeli lebih banyak produk pertanian AS.
Ia mengumumkan mengenakan tarif 10% dari impor Cina senilai US$ 300 miliar, di samping 25% yang sudah dipungut atas barang-barang Tiongkok senilai US$ 250 miliar.
Trump mengatakan pembicaraan antara Washington dan Beijing akan terus berlanjut meskipun ada tarif baru, dan tarif dapat ditingkatkan di atas 25% secara bertahap.
5 Agustus 2019 S&P 500: -2,98%
Kementerian Perdagangan China menanggapi tarif terbaru AS dengan menghentikan pembelian produk pertanian AS. Mata uang yuan China melemah melewati level 7 per dolar, membuat pasar saham turun tajam.
Setelah pasar AS tutup, Departemen Keuangan AS mengatakan untuk pertama kalinya sejak 1994 bahwa China memanipulasi mata uangnya, membuat dolar AS melemah tajam dan mengirim harga emas ke level tertinggi enam tahun.
6 Agustus 2019 S&P 500: + 1,3%
Bank sentral China, People's Bank of China, mengatakan Beijing belum dan tidak akan menggunakan yuan untuk menanggapi friksi perdagangan.
Seorang pembantu senior Trump mengatakan pembicaraan perdagangan AS-Cina masih direncanakan di Washington pada bulan September, dan tarif terbaru masih dapat diubah jika pembicaraan berjalan baik, sebuah pesan yang membantu menenangkan pasar.
9 Agustus 2019 S&P 500: -0,66%
Trump mengatakan dia tidak siap untuk membuat kesepakatan dengan Beijing dan menyarankan dia dapat membatalkan pembicaraan perdagangan langsung yang dijadwalkan untuk Washington pada bulan September 2019.
Presiden AS juga mengatakan AS akan terus menahan diri untuk tidak berbisnis dengan raksasa peralatan telekomunikasi China, Huawei, yang merupakan kemunduran janjinya selama pertemuan dengan Xi.
13 Agustus 2019 S&P 500: 1,5%
Trump menunda tarif impor sekitar setengah dari daftar produk China senilai US$ 300 miliar yang diumumkan pada 1 Agustus, termasuk laptop dan ponsel, yang dijadwalkan mulai pada bulan September.
Sebaliknya, tarif ini akan digeser pada 15 Desember dengan harapan mengurangi dampaknya terhadap penjualan.
23 Agustus 2019 S&P 500: -2,6%
China mengumumkan akan mengenakan tarif impor balasan sebesar 10% terhadap barang-barang AS senilai sekitar US$ 75 miliar, Ini sebagai tanggapan atas tarif AS yang diumumkan sebelumnya pada Agustus.
Trump kemudian mengumumkan akan menaikkan semua tarif impor saat ini dari 25% menjadi 30%, dan tarif impor yang dijadwalkan untuk September dan Desember 2019 naik menjadi 15%, bukan 10%.