Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kerusuhan di Papua

Sebut Papua 'Sakit' Ekonomi, Sandiaga Uno Diprotes Yunarto Wijaya: Ini Menghina Orang Miskin Namanya

Sebab menurut Sandiaga Uno, kesejahteraan ekonomi menjadi sumber masalah yang terjadi di Papua.

Editor: Frandi Piring
Kolase Foto TribunManado/Tribunnews
Sandiaga Uno dan Yunarto Wijaya 

"Selalu saya mengajak Jokowi satu tahun tiga kali ke Papua, kalau aparat bilang di pedalaman tidak aman, Jokowi tidak takut kecuali Tuhan, ia selalu masuk ke pedalaman untuk mengurai satu persatu permasalah yang ada di Papua," kata Lenis Kagoya.

Ia kemudian mengatakan kalau dalam lima tahun ke depan pemerintah akan membangun Papua.

"Dalam 5 tahun ke depan kami dengan presiden punya keinginan Papua akan terurus lagi, akan bangun Papua apapun yang diinginkan, nanti 2019 ke atas akan diperbaiki, harapan saya ke depan kita orang Papua bukan lagi ke belakang, tapi nanti akan jadi terdepan," ujarnya.

Namun rupanya Aktivis Papua, Filep Karma tak sepakat dengan hal tersebut.

Ia justru melihat bahwa adanya pembangunan itulah yang menjadi sumber dari masalah di Papua.

"Coba ditanya itu ke teman-teman Papua, apa kah mereka butuh Jalan Trans Papua, siapa yang butuh? Orang Indonesia kah? atau orang Papua kah?," katanya.

Baca: Kisah TNI dalam Perburuan KKB Papua, Bayangan Aneh Komandan Batalyon, Kopassus Alami Hal Mistis

Baca: VIDEO Heboh Persidangan, Terdakwa Pukul Pengacaranya di Depan Hakim setelah Sidang, Ini Penyebabnya

Baca: BUKTI Lionel Messi yang Terbaik daripada Cristiano Ronaldo, Eden Hazard Ungguli CR7, Ini Hasilnya

Ia sepakat bahwa pembangunan itu penting dan diperlukan, tapi menurutnya proses perencanaan pembangunan, dan implementasi pembangunan itu harus dilakukan dengan mengedepankan kemanusiaan.

"Jakarta belum melihat Papua dengan pendekatan itu. Papua memiliki lingkar kekerasan, Papua punya cerita yang berbeda di banding provinsi lain. Kalau melihat Papua disamakan dengan yang lain, kita akan terjebak dengan cerita yang sama. Isu seperatisme itu muncul bukan sesuatu yang tahu-tahu muncul, itu adalah sebab akibatnya beragam persoalan tanpa adanya penyelesaian," jelasnya.

Ia kemudian menyinggung adanya ribuan orang di Wamena yang mengungsi.

"Apa yang dilakukan oleh Jakarta? yang dikirim tentara. Orang Papua butuh guru, bukan senjata, orang Papua butuh ilmu, bukan butuh dicaci, itu yang penting," katanya.

Ia juga mengatakan kalau hasil dari pembangunan yang dilakukan itu tidak berdampak pada orang Papua, melainkan hanya untuk warga non Papua yang ada di sana.

"Coba kita cek dalam hasil pembangunan, human development indeks (HDI) di Papua, orang Papua asli HDI nya rendah, orang non Papua yang datang ke Papua HDI nya meningkat, artinya siapa yang bisa menikmati? Bukan orang Papua," tandasnya.

Mendengar pernyataan itu, Lukas Enembe tampaknya setuju.

Ia mengatakan kalau jalan yang dibangun di Papua pun tidak dinikmati oleh warga Papua.

"Orang Papua butuh kehidupan, bukan pembangunan," kata Lukas Enembe.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved