News
Reaksi Najwa Shihab saat Mendengar Pernyataan Gubernur Papua, Lukas Enembe Beri Statemen Ini
Gubernur Papua Lukas Enembe turut buka suara soal kerusuhan yang terjadi di wilayahnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Reaksi Najwa Shihab Dengar Pernyataan Gubernur Papua.
Najwa Shihab Minta Ulangi Pernyataan Ucapan Lukas Enembe.
Program Talkshow Mata Najwa yang diasuh Najwa Shihab Rabu (21/8/2019) tadi malam membahas tentang Papua.
Sejumlah narasumber kompeten dihadirkan.
Gubernur Papua Lukas Enembe turut buka suara soal kerusuhan yang terjadi di wilayahnya.
Tercatat ada beberapa kerusuhan terjadi di wilayah Papua seperti di kawasan Timika, Manokwari dan Sorong.
Kendati demikian, kerusuhan tersebut telah teratasi saat ini.
Baca: Pria Ini Naik ke Atas Tubuh Wanita Yang Tertidur di Kamar Kos, Ancam Dengan Pisau dan Lakukan Ini
Baca: VIRAL VIDEO Perwira Polisi Tampar dan Tendang Anggota Polri -TNI, Ternyata Perayaan HUT
Baca: Disuntik 4 Kali Kakak Ipar, Mawar Hamil 4 Bulan, Terungkap Pengakuan Langsung Korban
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
Menanggapi adanya peristiwa tersebut, Gubernur Papua Lukas Enembe menuturkan kekecewaannya terhadap sikap masyarakat di luar Papua saat hadir di acara Mata Najwa.
Hal tersebut bermula ketika Najwa Shihab sebagai pembawa acara Mata Najwa meminta Gubernur Papua Lukas Enembe berkomentar soal permintaan maaf yang dilontarkan Gubernur Jawa Timur Khofifah.
"Pak Gubernur ada komentar mengenai permintaan maaf Ibu Khofifah dan pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan 'emosi boleh tetapi lebih baik saling memaafkan', apa lagi yang seharusnya bisa dilakukan?" tanya Najwa Shihab dilansir TribunJakarta.com pada Kamis (22/8).
Gubernur Papua lantas menuturkan, perbuatan mengenai rasisme sebenarnya dibenci oleh seluruh dunia.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa masyarakat Indonesia selama 74 tahun merdeka namun sikap terhadap masyarakat Papua belum berubah.
Perlakuan masyarakat di luar Papua itu, menurut Gubernur Papua sama seperti apa yang terjadi di masa lalu.
"Ini sama seperti era kolonial. Apa bedanya?," ungkap Lukas Enembe.
Baca: Lukas Enembe: Kenapa Mahasiswa Saya Dianiaya Seperti Itu? Pertanyakan Kebijakan Khofifah
Baca: Presiden Jokowi akan Berkunjung ke Papua Terkait Dugaan Persekusi Serta untuk Serap Aspirasi
Baca: Siapa Pihak yang Dimaksud Kapolri? Memobilisasi Massa dan Kembangkan Informasi Hoax
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
"Jadi karena kerap kali terjadi, ini pemicunya membuat yang lain terungkap?" tanya Najwa Shihab.
"Ini pemicu utamanya yang terjadi di Papua. Jadi saya pikir sudah 74 tahun merdeka, NKRI kita jaga, Bhineka Tunggal Ika dijaga. Dari Sambang - Merauke juga harus dijaga," jelas Lukas Enembe.
Bahkan, Lukas Enembe menyatakan, penduduk di Papua sebenarnya merupakan multietnis.
Kendati demikian, Lukas Enembe menilai masyarakat Papua belum di-Indonesiakan secara baik.
"74 tahun merdeka, orang Papua masih juga belum di-Indonesiakan secara baik," ucap Lukas Enembe.
Mendengar pernyataan Gubernur Papua Lukas Enembe, pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab tersentak.
Lantas Najwa Shihab kembali mengulang apa yang dikatakan oleh Gubenur Papua Lukas Enembe dan menanyakan maksudnya.
"Belum di-Indonesiakan secara baik, apa maksudnya? Apa yang harus dilakukan untuk meng-Indonesiakan seseorang?" tanya Najwa Shihab.
Baca: Ussy Sulistiawaty Histeris, Masa Lalunya Dibongkar Irfan Hakim : Malam Pertama Aja Diceritain ke Elu
Baca: Mahasiswa Papua Demo di Depan Kemendagri, Tuntut Akhiri Rasisme dan Penjajahan: Merdeka!
Baca: Ini Risiko untuk Janin Jika Moms Terlalu Sering Main Ponsel
Simak video berikut:
Jokowi Tegaskan Akan Fokus Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat
Presiden Joko Widodo menegaskan, Provinsi Papua dan Papua Barat akan menjadi proritas untuk lebih diperhatikan di masa pemerintahannya.
Presiden mengatakan hal itu dalam wawancara bersama Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, yang disiarkan Kompas TV dalam program Satu Meja, Rabu (21/8/2019) malam.
Menurut Jokowi, pembangunan di era pemerintahannya, tak lagi Jawa-sentris, tetapi merata di seluruh Indonesia.
Kepala Negara mengistilahkannya dengan "Indonesia-sentris"
Semua provinsi, kata mantan gubernur DKI Jakarta ini, memiliki hak yang sama untuk menikmati pembangunan.
"Baik di bidang infrastruktur, bidang kesehatan, dan bidang lain.
Saya melihat Papua (dan Papua Barat) memang perlu lebih diperhatikan," ujar Jokowi.
Pemerintah, kata Jokowi, ingin mendahulukan pembangunan Papua dan Papua Barat di segala bidang.
"Karena ya memang ketertinggalan yang ada ini harus kita kejar," tutur Presiden.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku, Papua dan Papua Barat adalah termasuk provinsi yang paling banyak dia kunjungi.
Termasuk menengok daerah yang dahulu tak pernah tersentuh.
Misalnya, Kabupaten Nduga. Jokowi mengatakan sudah dua kali melakukan kunjungan kerja ke kabupaten tersebut.
Baca: Ini Risiko untuk Janin Jika Moms Terlalu Sering Main Ponsel
Baca: Tanggapi Isu Kedekatan Gading Marten dan Eve Suz, Vicky Nitinegoro Ungkap Hal Mengejutkan Ini
Baca: Bocah 13 Tahun Tewas Tersengat Listrik saat Bermain Game Sambil Mengisi Daya Baterai Ponsel
"Kalau boleh saya infomasikan, saat itu tidak diperbolehkan oleh Panglima TNI dan Kapolri karena urusan keamanan," ujar Jokowi.
"Tetapi saya sampaikan karena Nduga itu masuk dalam wilayah NKRI, sehingga saya perlu tahu kondisinya seperti apa, keadaannya," tutur Jokowi.
Jokowi menegaskan, Papua dan Papua Barat akan terus menjadi perhatiannya.
Bukan hanya akan dibangun secara fisik, namun pemerintah akan merangkul masyarakat di provinsi paling timur itu dengan pendekatan kesejahteraan.
"Karena itulah yang kita lakukan. Pendekatan kesejahteraan bukan yang lain-lainya," tukas Jokowi.
Itu karena di provinsi tersebut terjadi kerusuhan yang pecah di sejumlah daerah.
Kericuhan terjadi di Manokwari dan Sorong pada Senin (20/9/2019 dan Fakfak serta Timika, Rabu (21/9/2019).
Kerusuhan tersebut buntut dari aksi unjuk rasa masyarakat yang memprotes tindakan persekusi dan penangkapan mahasiswa asal Papua di Surabaya.
Di Manokwari, massa membakar gedung DPRD dan memblokade sejumlah ruas jalan.
Sementara di Fakfak, massa melempar gedung DPRD setempat dengan batu dan benda lainnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com
Baca: Lebih dari 100 Polisi Positif Konsumsi Narkoba, Sebagian Besar Gunakan Sabu-sabu
Baca: Viral Kakek 83 Tahun Nikahi Wanita Berusia 27, Awalnya Jadi Pasien, Jatuh Cinta dan Minta Dinikahi
Baca: Jadwal Lengkap Laga Sepakbola di Akhir Pekan Ini, Liga di Negara-negara Eropa dan Liga 1
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV