Lebih dari 100 Polisi Positif Konsumsi Narkoba, Sebagian Besar Gunakan Sabu-sabu
Jumlah tersebut mengangetkan Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Abdul Hamid Bador.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Lebih dari 100 polisi Malaysia terjaring operasi narkoba. Mereka dinyatakan positif narkoba.
Jumlah tersebut mengangetkan Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Abdul Hamid Bador.
Ia mengaku terkejut dengan jumlah anggota polisi yang hasil tes urinnya positif menggunakan obat-obatan terlarang.
Menurut Abdul Hamid, temuan itu menunjukkan bahwa kasus penyalahgunaan narkoba di dalam organisasi kepolisian Malaysia telah berada pada tingkat kritis dan serius.
Dari sebanyak 100 anggota polisi yang terjaring operasi antara 13-20 Agustus itu, 86 di antaranya dinyatakan positif sabu, dengan enam mengonsumsi amfetamin dan opiat, dua positif ganja dan satu mengonsumsi ketamin.
Baca: VIRAL VIDEO Perwira Polisi Tampar dan Tendang Anggota Polri -TNI, Ternyata Perayaan HUT
Baca: Ahok Unggah Foto Bersama Syafi’i Maarif di Hadapan Ribuan Mahasiswa dan Tulis: Aku untuk Indonesiaku
Baca: VIRAL Prank Perwira Polri Tampar dan Tendang Seorang Polisi dan Anggota TNI, Tonton Videonya
Diberitakan Channel News Asia, yang melansir Bernama, Abdul Hamid sebelumnya mengatakan, sekitar 30 petugas polisi, banyak dari mereka yang dalam tubuhnya terkandung metamfetamin tinggi, telah ditangkap sepanjang tahun ini.
"Jika anggota Polis Diraja Malaysia (PDRM) yang diberi tanggung jawab dan kepercayaan untuk menegakkan hukum, justru terlibat dalam kegiatan seperti itu, apa yang akan terjadi pada negara," kata Abdul Hamid, pada Selasa (20/8/2019).
Mengacu pada insiden penyalahgunaan narkoba sebelumnya di antara petugas kepolisian di Amerika Latin, Abdul Hamid mengatakan bahwa upaya pemberantasan narkoba juga harus dilakukan di Malaysia.
Instruksi juga diberikan kepada Direktur Departemen Investigasi Kriminal Narkotika Mohd Khalil Kader Mohd untuk melanjutkan operasi pemberantasan.
Abdul Hamid juga mencatat bahwa petugas yang terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkoba tersebut diduga turut melakukan pemerasan dan penyuapan terhadap para pekerja asing sebagai korban mereka.
"Mereka adalah target saya (anggota polisi yang terlibat dalam narkoba), terlepas dari kelompok-kelompok tertentu di unit-unit PDRM.
"Ada bukti bahwa ini adalah apa yang sebenarnya terjadi," kata dia.
Ditambahkan Abdul Hamid, kecanduan narkoba akan menghabiskan banyak uang dan mengingat rendahnya gaji polisi, maka para oknum itu berpotensi akan mencari sumber uang secara ilegal.
Operasi yang disebut dengan Ops Blue Devil itu bertujuan untuk membersihkan satuan polisi Malaysia dari korupsi, serta meningkatkan integritas.
Selain itu juga untuk menfasilitasi operasi penggerebekan di laboratorium penghasil obat, pengedar narkoba, dan para pecandu.
BERITA SELEB:
Baca: Denada Sudah Jual Semua Aset untuk Pengobatan Anaknya yang Idap Leukimia
Baca: Tulis Lagu Buat Anaknya yang Sakit Kanker, Curahan Hati Denada Ini Bikin Mewek
Baca: Dapat Kado Spesial dari Sang Buah Hati, Tangis Jerry Aurum Pecah Saat Dijenguk Denada