Sulut Maju

Gubernur Olly Tegaskan Lagi Sikapnya Soal Izin Kelapa Sawit

ryo noor/tribun manado
Gubernur Olly Tegaskan Lagi Sikapnya Soal Izin Kelapa Sawit 

TRIBUNMANADO. CO. ID - Gubernur Sulut, Olly Dondokmbey kembali menegaskan sikapnya soal izin perkebunan kelapa sawit di Sulut. 

Masih sama, ia tegas menolak sawit hadir di Bumi Nyiur Melambai. 

"Yang jelas saya cek, belum ada industri sawit. Tidak akan saya izinkan industri kelapa sawit selama saya menjabat " kata dia kepada wartawan beberapa waktu lalu

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun)  Sulut, Refly Ngantung mengataka wajar jika Gubernur Olly menolak. Kelapa itu begitu lekat dengan kondisi kearifan budaya Sulut,  lambang Sulut itu Nyiur Melambai.

Refly menjelaskan, usaha perkebunan itu izinnya diberikan secara berjenjang.

Jika berada di kabupaten yang bersangkutan, izinnya di kabupatem

Kalau wilayah perkebunan ada di dua atau lebih kabupaten tentunya pengurusan izin di pemerintah provinsi. 

Jika  melibatkan dua atau lebih provinsi dalam satu areal hamparan pengembangan, maka yang memberi izin harus pemerintah pusat.

Ia menegaskan, selama ini tidak pernah Pemprov Sulut memberikan izin untuk pengembangan kelapa sawit di Sulut

"Sekali lagi saya mau tegaskan kambali, pak gubernur dan wakil gubernur tidak pernah memberikan izin untuk pengembangan kelapa sawit," kata dia kepada tribunmanado. co. id,  Selasa (20/8/2019). 

Jadi persoalan izin itu keluar sesuai  UU Perkebunan nomor 39. jika kewenangan kabupaten, pemerintah provinsi tidak berwenang, dan tidak bisa mengatur.

Kecuali sudah satu hamparan yang diusulkan itu melibatkan dua kabupaten atau lebih, otomatis izin prinsip itu dikeluarkan provinsi.

Ia mengatakan, sawit akan menghambat perkembangan industri kelapa. 

Andai pun sawit jadi skala industri di Sulut harus 20.000 haktare,  jangan jadi Sulut hanya ditanami sawit kemudian raw material sawit ini dikirim keluar, tidak diolah diaini. 

Penggunaan kelapa masih kental di kalangan masyarakat,  diambil santan  tempurung, hingga sabut "Sampai tombong pun dimakan," kata dia. 

Pemerintah tengah berupaya menarik investasi pengembangan kelapa lokal,  apalagi raw material banyak tersedia di Sulut.  

Sejumlah langkah peremajaan pohon kelapa sudah dilakukan dengan variasi baru yang unggul.

Itu harapan baru untuk terus melanggengkan kelapa tetap eksis di Sulut,  bukan kemudian ada upaya menggantikan dengan sawit. 

Persoalan industri kelapa belum terbuka,  peluangnya ada.  Kelapa lebih beragam turunan produknya. Dari sabut sampai air semua bermanfaat. "Kearifan lokal ini kita kembangkan jadi keunggulan daerah kita, " ungkap dia. (ryo) 

Baca: Fatwa MUI Tak Terkait Politik, Pakaya Sarankan Sukron Ajukan Keberatan ke MUI Pusat

Baca: VIRAL, Gadis 22 Tahun Dinikahi Kakek 88 Tahun, Netizen Minta Rahasianya: Tolonglah Tolong!

Baca: Tidak Malu Ayahnya Seorang Nelayan, Clerencia Kowaas Ingin Kumpulkan Uang Sendiri Untuk Kuliah

BERITA TERPOPULER: 2 Anak Pejabat Pesta Sabu di Kamar Kos Gadis 19 Tahun, Digerebek saat Asik Lakukan Hal Terlarang Ini

BERITA TERPOPULER: Seorang Mahasiswa Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamar Kos, Diduga Kematian Karena Ini

BERITA TERPOPULER: Solskjaer Buat Gebrakan Dalam starting XI Manchester United saat Hadapi Wolverhampton Wanderers

Berita Populer: PERINGATAN DINI Untuk Selasa 20 Agustus 2019, Ini Wilayah Yang Berpotensi Hujan Petir Angin Kencang

Berita Populer: Kakek Ini Pertama Kali Menikah Pada 1957, Kini 2019 Menikah Keempat Kali Dengan Wanita 27 Tahun

Berita Populer: TERBARU Mengenai Kasus Video Vina Garut, Polisi Sudah Mendapatkan Titik Terang Mengenai Penyebar

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO TV: