KM Mina Dibajak
TNI AL Berupaya Bebaskan 23 ABK KM Mina Sejati yang Disandera di Perairan Kepulauan Aru
Hingga Senin (19/8/2019) dini hari pukul 01.20 WIT, TNI AL masih berusaha membebaskan 23 ABK masih terus berlangsung.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Upaya pembebasan terhadap 23 anak buah kapal (ABK) dan Kapal Motor (KM) Mina Sejati yang dibajak tiga ABK di perairan Kepulauan Aru, Maluku hingga Senin (19/8/2019) dini hari pukul 01.20 Wit masih terus berlangsung.
Dilansir Kompas.com, aparat TNI AL masih mengupayakan pembebasan terhadap 23 anak buah kapal (ABK).
Upaya ini buntut dari insiden penyanderaan KM Mina Jaya berlangsung di perairan Kepulauan Aru pada Sabtu (17/8/2019) kemarin.
Hingga Senin (19/8/2019) dini hari pukul 01.20 WIT, TNI AL masih berusaha membebaskan 23 ABK masih terus berlangsung.
Meski aparat TNI AL telah mengerahkan personelnya bersama KRI Teluk Lada (TLD)-521 untuk menuju ke lokasi kapal itu dibajak, namun upaya pembebasan kapal dan puluhan ABK yang disandera belum berhasil dilakukan.
Menurut Kepala Kantor SAR Ambon Muslimin, untuk membantu aparat TNI AL yang masih berupaya membebaskan 23 ABK yang disandera itu, saat ini puluhan personel gabungan kembali dikerahkan menuju lokasi penyanderaan KM Mina Sejati.
“Personel tambahan saat ini baru saja diberangkatkan pada pukul 00.45 Wit ke lokasi kapal yang disandera.
Baca: KKB Papua Hadang Kendaraan dan Menembak Dua Anggota TNI, Egianus: Pemerintah Anggap Kami Tak Dikenal
Baca: Deretan Insiden Paskibraka yang Berakhir Menyedihkan, Ada Bendera Kebalik Hingga Kisah Aurellia
Baca: VIRAL Sungguh Mengharukan, Driver Ojol Terima Orderan Artis yang Pernah Menolongnya 23 Tahun Lalu
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
Kita gunakan KN SAR 242 Bharata,”kata Muslimin kepada Kompas.com, Senin dinihari.
Adapun jumlah personel tambahan yang dikerahkan untuk membantu pembebasan 23 ABK yang disandera itu terdiri dari 10 anggota Brimob, 3 anggota Polairud, 3 anggota Bakamla, 13 anggota Polres Kepulauan Aru dan 12 anggota SAR Pos Tual.
Dia mengatakan ,pengiriman pasukan tambahan itu lantaran hingga kini upaya pembebasan 23 ABK KM Mina Sejati itu belum juga berhasil dilakukan.
Tim SAR sendiri ikut bergabung dalam misi tersebut untuk mengevakuasi para korban penyanderaan jika upaya pembebasan berhasil dilakukan.
”Belum dibebaskan, belum, belum makanya kita tambah personel ke sana.
Dari informasi terakhir yang saya dapat negosiasi dengan pelaku pembajakan masih dilakukan,”ungkapnya.
Selain KRI Teluk Lada dan KN SAR, operasi pemebebasan terhadap KM Mina Jaya juga melibatkan kapal ikan Gemilang dan KM Sanjaya yang saat ini mengangkut 9 ABK yang selamat dalam insiden penyanderaan tersebut.
Baca: Berikut 5 Alasan Mengapa Aktivis 98 Layak Masuk di Kabinet Jokowi
Baca: Sosok Tatang Koswara, Sniper Terbaik di Dunia, Tembak Kepala Musuh dari Jarak 300 Meter
Baca: Kisah Paskibraka Pembawa Baki saat Kakinya Tertusuk Paku 7 Cm, Menahan Sakit hingga Upacara Selesai
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, insiden penyanderaan KM Mina Jaya ini berlangsung di perairan Kepulauan Aru pada Sabtu (17/8/2019) kemarin.
Aksi penyanderaan itu memaksa 13 ABK memilih menyelamatkan diri dengan cara menceburkan diri ke laut.
Akibatnya dua ABK yang belum diketahui identitasnya tewas tenggelam, sedangkan 9 ABK lainnya dinyatakan selamat.
Puluhan Personel Dikerahkan
Upaya pembebasan terhadap 23 anak buah kapal (ABK) dan Kapal Motor (KM) Mina Sejati yang dibajak tiga ABK di perairan Kepulauan Aru, Maluku hingga Senin (19/8/2019) dini hari pukul 01.20 Wit masih terus berlangsung.
Meski aparat TNI AL telah mengerahkan personelnya bersama KRI Teluk Lada (TLD)-521 untuk menuju ke lokasi kapal itu dibajak, namun upaya pembebasan kapal dan puluhan ABK yang disandera belum berhasil dilakukan.
Menurut Kepala Kantor SAR Ambon Muslimin, untuk membantu aparat TNI AL yang masih berupaya membebaskan 23 ABK yang disandera itu, saat ini puluhan personel gabungan kembali dikerahkan menuju lokasi penyanderaan KM Mina Sejati.
“Personel tambahan saat ini baru saja diberangkatkan pada pukul 00.45 Wit ke lokasi kapal yang disandera. Kita gunakan KN SAR 242 Bharata,”kata Muslimin kepada Kompas.com, Senin dinihari.
Adapun jumlah personel tambahan yang dikerahkan untuk membantu pembebasan 23 ABK yang disandera itu terdiri dari 10 anggota Brimob, 3 anggota Polairud, 3 anggota Bakamla, 13 anggota Polres Kepulauan Aru dan 12 anggota SAR Pos Tual.
Baca: KM Mina Sejati Dibajak: Anak Buah Kapal Disandera, 2 Orang Tewas dan TNI AL Turun Tangan
Baca: Hasil dan Klasemen Liga Inggris Pekan Kedua - Liverpool Masih di Puncak, Chelsea di Zona Merah
Baca: Kisah Lengkap Parman, Pengemudi Ojol yang Pernah Ditolong Melanie Subono 23 Tahun Lalu Silam
Dia mengatakan, pengiriman pasukan tambahan itu lantaran hingga kini upaya pembebasan 23 ABK KM Mina Sejati itu belum juga berhasil dilakukan.
Tim SAR sendiri ikut bergabung dalam misi tersebut untuk mengevakuasi para korban penyanderaan jika upaya pembebasan berhasil dilakukan.
”Belum dibebaskan, belum, belum makanya kita tambah personel ke sana. Dari informasi terakhir yang saya dapat negosiasi dengan pelaku pembajakan masih dilakukan,”ungkapnya.
Selain KRI Teluk Lada dan KN SAR, operasi pemebebasan terhadap KM Mina Jaya juga melibatkan kapal ikan Gemilang dan KM Sanjaya yang saat ini mengangkut 9 ABK yang selamat dalam insiden penyanderaan tersebut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, insiden penyanderaan KM Mina Jaya ini berlangsung di perairan Kepulauan Aru pada Sabtu (17/8/2019) kemarin.
Aksi penyanderaan itu memaksa 13 ABK memilih menyelamatkan diri dengan cara menceburkan diri ke laut.
Akibatnya dua ABK yang belum diketahui identitasnya tewas tenggelam, sedangkan 9 ABK lainnya dinyatakan selamat.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca: Susi Pujiastuti Jadi Menteri Paling Populer dan Berpengaruh di Twitter, Anaknya Ungkapkan Hal Ini
Baca: Terduga Teroris yang Menyerang Polisi Berjualan Makaroni Goreng, Aktivitasnya Tak Dicurigai Warga
Baca: Gagal Penalti Morata Ditebusnya dengan Tandukan ke Gawang Getafe, Atletico Pun Menang
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV