Sejarah Indonesia
Dua Rutinitas Soekarno, Jelang HUT Kemerdekaan RI yang Tak Boleh Diganggu oleh Siapapun
Dua rutinitas Soekarno ini ditulis dalam buku berjudul 'Bung Karno, Bapakku, Kawanku, Guruku' karya
Selain itu, Soekarno juga mengambil bahan dari buku, majalah, berita-berita dan laporan-laporan dari luar negeri.
Sebelum masuk tidur atau pagi-pagi sambil minurn kopi dipelajari dan dibacanya satu-persatu.
Bagian-bagian yang dianggap penting ditandainya dengan pensil merah atau biru.
Kemudian Soekarno membuat pokok-pokok masalah yang akan dikemukakan dalam pidatonya nanti, baru
setelah itu memilih judul yang tepat.
Bila semua bahan selesai dipelajari, barulah Soekarno mulai menulis teks pidato berdasarkan pokok-pokok
masalah yang telah ditentukan tadi.
Di sini Soekarno selalu dibantu oleh sebuah tim yang bekerja 24 jam nonstop, terdiri atas seorang liasion
officer yang membawahi dua sampai tiga orang juru ketik cepat dari Sekretariat Negara.
Saat penulisan dimulai, tidak seorang pun boleh mengganggu Soekarno.
Semua tamu-tamu rutin biasanya ditangguhkan dan hanya tamu-tamu yang sangat mendesak saja yang diterima.
Suatu hari, ketika baru pulang dari sekolah, Guntur melihat Soekarno sedang asyik menulis di meja bundar besar
yang terletak di ruang tengah (hall) Istana Merdeka.
Dengan mengendap-endap Guntur lewat di depan Soekarno agar tidak mengganggu konsentrasinya, menuju ke
kamarnya di samping kiri istana.