Kriminal
Kakek 65 Tahun Babat Tiga Orang Menggunakan Arit, Selanjutnya Melarikan Diri ke Sungai
Seorang kakek melakukan tindakan kriminal.Kakek 65 tahun ini membabat tiga orang menggunakan arit.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang kakek melakukan tindakan kriminal.
Kakek 65 tahun ini membabat tiga orang menggunakan arit.
Kejadiannya di Tulungagung.
Tragedi ini terjadi setelah dengan keji Juremi (65), warga Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, membacok tiga orang yang masih punya pertalian saudara, yaitu Suhanto (69), Henik Nuryati (42) dan Legistio (19).
Terjadilah tragedi Tulungagung berdarah.
Terlebih, pembacokan yang dilakukan Juremi terhadap tiga orang yang masih tercacat sebagai saudaranya sendiri tersebut dilakukan ketika sedang berlangsung acara resepsi pernikahan kerabatnya.
Legistio, salah satu korban tragedi Tulungagung berdarah berkisah, awalnya dirinya bersama ibu dan kakeknya datang ke hajatan salah satu warga, Kamis (15/8/2019) malam.
Baca: Rumahnya Ludes Terbakar, Pria Ini Justru Diamankan Polisi, Diduga Bakar Rumahnya Sendiri
Baca: Seorang Pria Tewas Ditikam Menggunakan Gunting, Hanya Karena Sindir Pacar Gemuk Suka Makan Es Krim
Baca: Potret Cantik Mawar de Jongh, Kekasihnya Iqbaal Ramadhan, Lihat Fotonya
Facebook Tribun Manado :
Baca: Lomba Unik HUT Kemerdekaan, Tarik Bus Sejauh 10 Meter, Yang Tercepat Menang
Baca: Selain Gaji, Anggota DPRD Ibukota Dapat Tunjangan Transportasi Sebesar Rp 21 Juta
Baca: Lokasi Pawai Obor Banyak Sampah, Kepala DLH Kotamobagu Langsung Kerahkan Petugas Sampah
Instagram Tribun Manado :
Tiba-tiba dirinya mendengar seperti sebuah benda besar yang jatuh.
Saat menengok ke arah suara itu, ternyata Suhanto sudah tergeletak.
Sementara Juremi terus menghujani dengan bacokan.
“Melihat itu saya berusaha membantu kakek saya,” ucap Legistio, Jumat (16/8/2019).
Namun arit di tangan Juremi juga mengarah para Legistio.
Benda tajam itu melukai wajah dan dagunya, meski tidak terlalu parah.
Sementara ibu Legistio, Henik yang juga ada di lokasi turut berusaha memberikan pertolongan.
Tanpa belas kasihan Juremi juga mengayunkan arit ke tubuh Henik keponakannya itu.