Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Detik-detik Kematian Briptu Heidar - Senjata, Identitas Ditinggal, Masuk Terlalu Jauh ke Pedalaman

Brigadir Polisi Satu Heidar sedang melakukan penyamaran sebelum ia disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata.

Editor: Fransiska_Noel
Kolase Tribun Manado/Foto dari berbagai sumber
Briptu Heidar Jadi Sandera Penyerangan KKB Papua, Ditemukan Tewas Setelah 6 Jam Dinyatakan Hilang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Brigadir Polisi Satu Heidar sedang melakukan penyamaran sebelum ia disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua, Senin (12/8/2019).

Hal itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2019).

"Dia melakukan penyelidikan tanpa identitas, kan dia undercover (menyamar)," kata Dedi. "Itu semuanya, identitas, senjata, ditinggalkan dulu. Dia masuk sangat dalam di wilayah sangat rawan," ujar dia.

Briptu Heidar, menurut Dedi, melakukan penyelidikan setelah mendapat informasi bahwa kelompok KKB di Papua sering mengintimidasi dan melakukan dugaan tindak pidana lainnya terhadap masyarakat sekitar.

Kemudian, saat ia ingin bertemu rekannya, Bripka Alfonso, untuk bertukar informasi, Briptu Heidar disergap.

Polisi menduga Briptu Heidar telah dipantau oleh KKB dengan pimpinan G. Kelompok itu yang menguasai daerah tersebut. "Begitu mau tukar informasi, sudah langsung disergap," ucap Dedi.

"Artinya begitu mereka berdua masuk ke distrik itu, sudah dipantau oleh kelompok tersebut, kelompok yang dipimpin oleh G itu," tuturnya.

Polisi telah mengidentifikasi terduga penembak Briptu Heidar, yang berinisial JM. Pelaku diduga merupakan anggota KKB pimpinan G. JM diduga menembak Briptu Heidar hingga gugur dengan menggunakan senjata laras panjang.

Identitas JM terungkap berdasarkan keterangan sejumlah saksi. Saat ini, kata Dedi, polisi masih mengejar terduga pelaku. Namun, pengejaran juga terkendala kondisi geografis.

"Tim gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran. Wilayahnya cukup luas dan kondisi geografinya cukup ekstrem di sana," ucap Dedi.

Dedi menyebutkan bahwa Briptu Heidar berusaha melarikan diri ketika disandera. Namun, dia tidak berhasil kabur dan ditembak KKB.

"Dapat informasi Briptu Heidar ini melarikan diri, berontak, melarikan diri. Pada saat melarikan diri tertembak oleh kelompok KKB tersebut," ujar Dedi.

Jenazah Briptu Heidar saat ini telah diterbangkan ke kampung halamannya di Makassar, Sulawesi Selatan pada Selasa ini. Polri juga telah memberi kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi kepada Briptu Heidar sebagai bentuk penghormatan. (kps)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved