Berita Kesehatan
5 Mitos Tentang Penyakit Alzheimer, Termasuk Tak Mungkin Diidap Anak Muda
Demensia adalah penurunan dalam keterampilan berpikir, perilaku, dan sosial yang mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi secara mandiri.
Alzheimer dini bisa terjadi akibat pengaruh genetik.
Gejala-gejala alzheimer adalah efek normal akibat penuaan
Kehilangan ingatan kerap kali dianggap sebagai hal wajar yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Kehilangan ingatan tertentu, seperti lupa dimana terakhir kali meletakkan kunci, sangat wajar terjadi.
Namun, bila lupa dengan arah jalan yang setiap hari dilewati, bisa jadi tanda penyakit alzheimer.
Berbeda dengan kehilangan ingatan ringan atau lupa yang disebabkan oleh pertambahan usia, penyakit alzheimer akan semakin memperburuk ingatan dalam otak.
Berita Seleb
Baca: Kini Sukses, 5 Artis Ini Pernah Hidup Susah, Ada yang Jadi Pengamen Jalanan Hingga Supir Truk
Baca: Terungkap Masa Lalu Lee Jeong Hoon Sebelum Jadi Artis, Hidup Miskin hingga Tinggal di Gudang
Baca: Dekat dengan Gading Marten, 4 Artis Cantik Ini Ulang Tahun di Hari yang Sama, Apa Kata Gading?
Ketika penyakit ini berangsur-angsur memburuk, dapat menghilangkan kemampuan seseorang untuk berpikir, makan, berbicara, dan banyak lainnya.
Jadi jika pikiran semakin lama, semakin buruk dan tidak setajam dulu, itu bisa jadi tanda dari gejala alzheimer.
Alzheimer tidak menyebabkan kematian
Sayangnya, alzheimer adalah penyebab kematian nomer 6 di Amerika Serikat. Kebanyakan penderita alzheimer, dapat hidup selama 8 hingga 10 tahun setelah didiagnosis mengidap penyakit tersebut.
Alzheimer dapat menyebabkan kematian, karena penderita bisa melupakan aktivitas makan, minum, hingga bahkan melupakan cara untuk menelan.
Hal inilah yang dapat menyebabkan penderita alzheimer kekurangan nutrisi yang parah.
Selain itu, penderita alzheimer biasanya memiliki masalah pernapasan yang menyebabkan penyakit pneumonia, yang seringkali mematikan.
Ada pengobatan yang bisa menyembuhkan penyakit alzheimer