Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Idul Adha

Niat Puasa Arafah dan Doa Buka Puasa Idul Adha 9 Dzulhijjah Lengkap Keutamaan serta Amalan Sunnah

Niat Puasa Arafah dan doa buka puasa Idul Adha 9 Dzulhijjah lengkap keutamaan serta amalan sunnah.

Editor: Aldi Ponge
ISTIMEWA
Niat Puasa Arafah dan doa buka puasa Idul Adha 9 Dzulhijjah lengkap keutamaan serta amalan sunnah. () 

2. Mandi Sebelum Salat Id

Bagi umat Islam laki-laki dan perempuan dianjurkan untuk mandi sebelum salat Id.

Hal ini juga dianjurkan untuk perempuan yang sedang berhalangan untuk salat.

Adapun pelaksanaannya bisa pertengahan malam ataupun sebelum waktu subuh.

Tapi waktu yang lebih diutamakan adalah setelah waktu subuh.

Sebab tujuan mandi supaya badan terasa segar dan bersih saat salat Idul Adha.

3. Memakai Wangi-wangian, Memotong Rambut dan Kuku

Memakai wangi-wangian layaknya saat melakukan salat Jumat juga termasuk keutamaan hari raya Idul Adha.

Sedangkan memotong kuku dan rambut dianjurkan dilakukan setelah menyembelih hewan.

Dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab terdapat keterangan mengenai amalan sunnah ini:

والسنة أن يتنظف بحلق الشعر وتقليم الظفر وقطع الرائحة لانه يوم عيد فسن فيه ما ذكرناه كيوم الجمعة والسنة أن يتطيب

"Disunnahkan pada hari raya Id membersihkan anggota badan dengn memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari Jum’at, dan disunnahkan juga memakai wangi-wangian."

4. Berangkat Lebih Awal dan Berjalan Kaki

Disunahkan untuk berjalan kaki menuju ke masjid ataupun tempat salat Id.

Selama berjalan kaki bisa bertegur sapa, mengucapkan salam dan juga bisa bersalam-salaman sesama kaum muslimin.

Dianjurkan pula untuk berangkat ke tempat salat Id lebih awal agar mendapatkan shaf barisan depan.

Imam Nawawi dalam Kitabnya Raudlatut Thalibin menerangkan anjuran tersebut,

السُّنَّةُ لِقَاصِدِ الْعِيدِ الْمَشْيُ. فَإِنْ ضَعُفَ لِكِبَرٍ، أَوْ مَرَضٍ، فَلَهُ الرُّكُوبُ، وَيُسْتَحَبُّ لِلْقَوْمِ أَنْ يُبَكِّرُوا إِلَى صَلَاةِ الْعِيدِ إِذَا صَلَّوُا الصُّبْحَ، لِيَأْخُذُوا مَجَالِسَهُمْ وَيَنْتَظِرُوا الصَّلَاة

"Bagi yang hendak melaksanakan salat Id disunahkan berangkat dengan berjalan kaki, sedangkan untuk orang yang telah lanjut usia atau tidak mampu berjalan maka boleh ia menggunakan kendaraan. Disunnahkan juga berangkat lebih awal untuk salat Id setelah selesai mengerjakan shalat subuh, untuk mendapatkan shaf atau barisan depan sembari menunggu dilaksanakannya shalat."

Sembari menunggu salat dilaksanakan, hendaknya bersama-sama mengucapkan takbir.

6. Makan Selesai Salat Idul Adha

Berbeda dengan Idul Fitri, pada hari raya Idul Adha disunahkan untuk makan selesai salat Id.

Ini sesuai riwayat berikut:

عن بريدة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يخرج يوم الفطر حتى يطعم ويوم النحر لا يأكل حتي يرجع

"Diriwayatkan dari Sahabat Buraidah RA, bahwa Nabi SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan, dan pada hari raya Idul Adha sehingga beliau kembali ke rumah."

Diriwayatkan juga dari Sahabat Anas RA,

نَّ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَخْرُجُ يوم الفطر حتى يأكل تمرات ويأكلهن وترا

"Rasulullah SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan beberapa kurma yang jumlahnya ganjil."

Demikianlah beberapa amalan yang dianjurkan saat hari raya Idul Adha.(*)

KLIK TAUTAN AWAL TRIBUNTIMUT.COM

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved