Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kongres PDIP

Menilik Kongres V PDIP, Pengamat Sebut Hasil Kongres Akan Mempengaruhi Peta Politik Tanah Air

Pengamat politik menilai, hasil Kongres PDIP nantinya menarik untuk terus diikuti, hasil Kongres itu akan berimpact pada peta politik nasional

Tribun Bali/Rizal Fanany
Ketua Umum PDIP, Megawati didampingi Gubernur Bali sekaligus Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, Sekjen PDIP, Hasto Kristianto dan Prananda Prabowo menghadiri malam budaya Kongres V PDIP di Bali, tepatnya di Grand Inna Bali Beach, Sanur, Rabu (7/8/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Megawati Soekarnoputri kembali ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara aklamasi.

Pengukuhan Megawati sebagai ketua umum dilakukan secara tertutup dalam sidang Kongres V PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019).

Pengamat politik menilai, hasil Kongres PDIP nantinya menarik untuk terus diikuti, pasalnya hasil Kongres itu akan berimpact pada peta politik nasional hingga daerah.

Sebagaimana diketahui, Partai berlambang banteng moncong putih itu keluar sebagai pemenang dan mengantarkan pasangan Jokowi-Ma'ruf memimpin negeri ini dalam lima tahun mendatang.

Pengamat politik Unair Surabaya, Fahrul Muzaqqi menganggap Kongres PDIP yang digelar di Bali saat ini, sedikit banyak akan mempengaruhi peta politik tanah air baik di pusat maupun daerah.

Sebab, salah satunya, akan menentukan nasib koalisi hingga tingkatan daerah.

"pertama, bagaimana perencanaan strategi yang dimainkan PDIP apakah akan tetap mempertahankan lingkaran koalisi yang ada atau lebih fleksibel," katanya kepada TribunJatim.com, Jumat (9/8/219).

Baca: Jelang Pengucapan Tomohon, Ronny Terima Pesanan Hingga 60 Ekor Babi Buat Pengucapan

Baca: Polisi Amankan Eksekusi Bangunan Gereja oleh PN Manado, Ormas Ini Menolak Keras Tindakan Eksekusi

Baca: Kongres V PDI Perjuangan di Bali Habiskan Anggaran Rp 17,6 Miliar

FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO

Dalam artian, PDIP sebagai partai pemenang, akan mengkonsolidasikan kekuatan setidaknya untuk lima tahun ke depan, akankah tetap mempertahankan lingkaran koalisi yang telah terbentuk atau bahkan membuka ruang masuk kepada partai lain di luar lingkaran koalisi.

Sebab, bukan tak mungkin, ucapnya, PDIP akan membuka pintu masuk dari partai penantangnya di Pemilu 2019 lalu, untuk bersama mendukung kabinet Jokowi jilid 2 mendatang.

"bisa jadi memungkinkan untuk membuka masuknya partai-partai di luar koalisi yang ada," ucapnya menambahi.

Termasuk di daerah, katanya, Kongres PDIP ini juga menarik untuk terus diikuti lantaran akan menentukan peta politik pada gelaran Pilkada mendatang.

Terkait koalisi, Ia menyebut, kebutuhan politik di daerah dan di pusat bisa saja tak selaras.

"bisa jadi nanti PDIP ternyata dibawah berkoalisi dengan partai di luar lingkaran koalisi itu, katakanlah mungkin berkoalisi dengan Gerindra bisa jadi, tidak menutup kemungkinan," lanjutnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan nonaktif Puan Maharani mengungkapkan, dalam Kongres V itu terdapat satu komisi yang membahas koalisi baik di daerah maupun di pusat.

Baca: Kabar Terbaru Nunung Srimulat: Hampir 3 Minggu di Penjara, Polisi Ungkap Belum Ada Ketergantungan

Baca: Diduga Simpatisan HTI, Layakkah Enzo Dipecat dari Taruna Akademi Militer TNI? Ini Reaksi Menhan

Baca: Gaji dan Tunjangan ASN Disetarakan Supaya Tak Ada Kesenjangan

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

"Pemenangan pemilu itu kan biasanya terkait dengan pilkada dan menuju 2024 jadi dengan siapa kita akan berkoalisi, dengan siapa kita akan bersama tentu saja itu akan dibahas di dalam komisi itu," kata Puan kepada Kompas.com sebagaimana dikutip TribunNews Selasa (6/8/2019).

Megawati Kembali Pimpin PDIP

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali terpilih pimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Oleh sebab itu Megawati Kembali akan memimpin Banteng untuk periode 2019-2024.

Pengukuhan Megawati sebagai ketua umum dilakukan secara tertutup dalam sidang Kongres V PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019).

"Tadi saya sebagai pimpinan sidang menanyakan kepada seluruh utusan sidang Kongres V dan serentak mereka menyetujui secara aklamasi," ujar Ketua Sidang Kongres V Soerya Respationo saat memberikan keterangan seusai sidang.

Soerya menjelaskan, dalam sidang kongres tersebut seluruh utusan dari seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) provinsi dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) menyampaikan pandangan umum.

Sebanyak 514 utusan DPC meminta kesediaan Megawati untuk kembali menjadi ketua umum.

 

Begitu juga dengan perwakilan dari luar negeri, yakni Belanda dan Malaysia.

"Kesemuanya aklamasi, memohon kesediaan Ibu Mega Soekarnoputri untuk memimpin PDIP periode 2019-2024," kata Soerya.

Setelah resmi dilantik, Megawati menjadi ketua umum terlama sebuah partai politik di Indonesia.

Megawati kembali menjadi ketua umum untuk lima tahun ke depan.

Diketahui Megawati mendirikan dan menjadi Ketua Umum PDIP sejak tahun 1999.

Dengan demikian Megawati telah memimpin partai berlambang banteng itu sekitar 20 tahun.

Megawati juga sempat menjadi Presiden kelima RI periode 2001 hingga 2004, menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur.

Baca: Seorang Remaja Panjat Tiang Listrik 30 M Demi Hasil Selfie Menakjubkan, Nyawa Jadi Taruhan

 

Momen salam hormat Prabowo dapat balasan dari Megawati

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat memberikan salam hormat kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menghadiri pembukaan acara Kongres V PDIPdi Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019).

Peristiwa itu bermula ketika Megawati menyampaikan pidato politiknya sebelum membuka kongres secara resmi.

Di sela-sela pidatonya, Presiden ke-5 RI itu bercerita mengenai rasa kesalnya ketika Prabowo memindahkan posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke Solo, Jawa Tengah, pada masa kampanye Pilpres 2019 lalu.

Seperti diketahui Jawa Tengah merupakan basis pendukung PDIP dan disebut menjadi lumbung suara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Namun upaya Prabowo gagal mencuri suara di Jawa Tengah karena Megawati sebelumnya sudah menginstruksikan seluruh kadernya untuk bergerak.

Megawati pun berkelakar agar pada Pemilu mendatang, sebaiknya Prabowo berkoalisi saja dengan PDIP.

"Makanya kalau nanti (pemilu), dekat-dekat dengan saya ya," ujar Megawati.

Mendengar hal itu, sontak Prabowo berdiri dari kursinya.

 

Mantan Danjen Kopassus itu kemudian memberikan salam hormat kepada Megawati sambil tersenyum.

Seluruh kader partai berlambang banteng hitam itu pun bersorak dan bertepuk tangan melihat peristiwa itu.

Sementara dari tempat berpidato, Megawati tampak tertawa sambil sedikit membungkukkan badan ke arah Prabowo.

Ia kemudian meneruskan pidato politiknya.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Megawati memang mengundang Prabowo secara khusus untuk datang ke kongres.

Undangan itu disampaikan langsung oleh Megawati saat bertemu Prabowo di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (24/7/2019) lalu.

Selain Prabowo, PDIP juga mengundang Zulkifi Hasan dalam kapasitasnya sebagai Ketua MPR juga Ketua Umum PAN.

Namun Zulkifli tidak dapat hadir dan diwakilkan oleh Sekjen PAN Eddy Soeparno.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com

Baca: Tak Banyak Orang Tahu, Ini Deretan 13 Fitur Canggih WhatsApp, Kamu Wajib Coba!

Baca: Komentari Barbie Kumalasari, 3 Kakak Fairuz A Rafiq Tertawa dan Ungkap Hal Ini

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Jumat 9 Agustus: Hari yang Sibuk bagi Aries, Aquarius ada Masalah Keuangan

SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved