PDIP
Kader Sepakat Megawati Tetap Jadi Ketua Umum PDI-P dalam Kongres V untuk Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf
Menurut Puan, seluruh kader PDI-P meyakini Megawati masih mampu mengawal seluruh program partai agar bersinergi dengan program Pemerintahan Jokowi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kader Sepakat Megawati Tetap Jadi Ketua Umum PDI-P dalam Kongres V di Bali.
Hal itu dinyatakan salah satu Kader PDIP, Puan Maharani menyebutkan bahwa para kader PDIP sepakat untuk mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP.
Megawati Soekarnoputri dipastikan akan kembali terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P) dalam Kongres V PDI-P di Bali pada 8 hingga 10 Agustus 2019.
Puan Maharani mengatakan, semua pimpinan dewan pimpinan daerah partai di 34 provinsi sepakat untuk memilih Megawati sebagai ketua umum lima tahun ke depan.
"Kami semua kader partai dari 34 provinsi sudah bersepakat bahwa kami akan menetapkan lagi Bu Megawati sebagai ketua umum periode yang akan datang," ujar Puan di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (6/8/2019).
Menurut Puan, seluruh kader PDI-P meyakini Megawati masih mampu mengawal seluruh program partai agar bersinergi dengan program Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan itu mengatakan, partainya memang sengaja mempercepat Kongres ke V.
Sedianya, Kongres V dilaksanakan pada tahun 2020 jika mengacu pada berakhirnya masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI-P.
Percepatan Kongres V bertujuan menyinergikan semua program kepartaian dengan program pemerintah.
"Dan kami akan meminta Beliau untuk bisa memberikan arahan bagaimana program partai dan kabinetnya ke depan sesuai dengan arahan Bu Mega," kata Puan.
Jika pada Kongres ke V nanti Megawati kembali terpilih, ia akan menjadi ketua umum terlama yang memimpin partai.
Adapun Megawati mendirikan dan menjadi Ketua Umum PDI-P sejak tahun 1999.
Artinya, Megawati telah memimpin partai berlambang banteng itu sekitar 20 tahun.
Megawati juga sempat menjadi Presiden kelima RI periode 2001 hingga 2004, menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur.
Baca: Indonesia akan Jual Aset Negara, Skema Tukar Guling Senilai Rp 150 Triliun Demi Pemindahan Ibu Kota
Baca: Istana Tutup Ruang Dialog dengan FPI, Moeldoko: Kami Butuh Komitmen Terhadap Pancasila
Baca: Dokter Boyke: 40 Persen Perselingkuhan Terjadi karena Istri Mulai Menopause dan Tubuhnya Alami Ini