Enzo Terancam Dipecat dari Taruna Akmil: Begini Kata Panglima TNI
Taruna Akademi Militer (Akmil) TNI Blasteran Prancis Enzo Zenz Allie terancam diberhentikan dari taruna Akademi Militer TNI.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Sisriadi menjelaskan radikal yang dimaksud ada tiga, yakni radikal kiri, radikal kanan dan radikal lainnya seperti ultraliberalis. "Kalau dia Pancasilais sayang dong. Tapi tidak ada harganya kalau dia tidak Pancasilais," ujar Sisriadi.
"Jadi tidak hanya Enzo, taruna yang lain juga kita dalami selama mereka mengikuti pendidikan. Sementara ini dia lolos oleh seleksi penyaringan pendidikan. Tapi belum tentu orang yang jumlahnya sekian itu lolos lagi dalam penyaringan berikutnya," tegas dia.
Penyaringan berjenjang lanjut Sisriadi juga berlaku untuk semua taruna yang mengikuti pendidikan selama empat tahun. Bagi taruna diseleksi oleh pelatihnya di Akmil.
"Di dalam kita menyeleksi seseorang baik yang melalui pendidikan atau selama dia berproses dalam pendidikan kita gunakan aparat inteleijen teritorial yang ada di wilayah. Jadi, tidak hanya Enzo tapi prajurit taruna yang lain juga kita telusuri dan kita dalami," kata Sisriadi.
Menurut dia, tidak menutup kemungkinan taruna yang sedang dalam proses pendidikan, bahkan hendak dilantik bisa dikeluarkan karena ketahuan masih menyimpan ideologi yang terlarang. "Tapi jangan sampai kemudian masyarakat menjudge, menghukum yang bersangkutan tidak terpapar, punya potensi bagus kemudian terfitnah," ucap dia.
Kepala Sekolah Ponpes Al Bayan, Deden Ramdhani, membantah blasteran Prancis itu anggota HTI. Deden mengatakan pesantren yang diasuhnya juga bercorak ahlussunnah wal jamaah (aswaja) serta menyatakan setia kepada NKRI.
"Sebagai lembaga tentu pemahaman kami ahlussunnah wal jamaah dan NKRI harga mati," kata Deden. Deden menilai santrinya tidak mungkin masuk Akmil jika punya keterkaitan dengan HTI. Sebab seleksi di TNI begitu ketat. "Enzo sudah jelas Pancasilais dan cinta NKRI," ujarnya. (Tribun Network/fel/yog/wly)