Kabupaten Boltim
Bupati Sehan Teringat Sosok Chandra Modeong, Katanya Tidak Pernah Dendam Orang
Chandra Modeong Ketua Hanura Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, meninggal dunia di Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Penulis: | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Chandra Modeong Ketua Hanura Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, meninggal dunia di Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Bupati Bolaang Mongondow Timur Sehan Landjar, kaget saat mendengar berita duka tersebut.
Menurut Sehan, sosok Chandra Modeong bukan hanya ikatan tali persaudaraan saja.
Namun sebagai Staf Khusus Bupati Bolaang Mongondow Timur Chandra selalu memberikan ide dan pandangan yang luar biasa dalam pembangunan.
"Saya tahu Chandra tipe orang yang tidak pernah dendam," ujar Sehan Landjar, di Kantor DPRD Boltim.
Watak yang keras dan suka berargumen menjadi salah satu prilaku dari Chandra.
Siapa menjadi lawannya sebentar dalam adu argumen, tak pernah dia simpan dendam.
Baca: 4 Paskibraka Boltim Sempat Dilarikan ke Puskesmas Tutuyan
Baca: Mbah Moen Meninggal di Mekkah, KH Abdul Wahab: Bangsa Indonesia Berduka
Baca: Event PSR GMIM, Jemaat Disarakan Jangan Mendaftar di Masa Injury Time, Ini Alasannya
Facebook Tribun Manado :
Instagram Tribun Manado :
"Saya salut dengan dia, selesai berargumen, dia langsung berteman. Seperti tidak ada permasalahan," ujar Sehan.
Kata Sehan, sifatnya selalu membela tanpa pamri, tanpa melihat risiko yang bakal terjadi padanya. Hal itu yang membuat Chandra disukai orang.
Sehan bercerita, mendengar meninggalnya Chandra Modeong, sempat kaget, karena tidak percaya dia sudah meninggal.
Amalia Landjar pertama kali mengabarkan lewat telepon, bahwa Chandra meninggal dunia di Rumah Sakit di Jakarta.
Cerita Sehan, Amalia bercerita sebelumnya Ka Chandra menelepon pukul Selasa (6/8/2019) pukul 19.00 Wita.
Dia menanyakan di mana keberadaannya. Lalu menjawab di bioskop, lagi nonton.
Chandra berpesan cepat tidur, besok akan bertemu dengan anak Ansor pukul 10.00 Wita hari ini, Rabu (7/8/2019).
Tidak disangka dan diduga pukul 05.00 Wita dia di bawah ke Rumah sakit.
Chandra yang meminta.
Sebab dia menjerit sesak napas dan sakit belakang.
Pada Pukul 07.00 Wita dia dinyatakan meninggal dunia.
Fuad Landjar, putra Sehan Landjar mengatakan sebelumnya memang Ka Chandra akrab disapa mengeluh dada dan belakangnya sakit.
"Saya suruh dia cek up ke dokter. Jangan dibiarkan. Lalu mengajak untuk pulang ke Manado," ujar Fuad Landjar.
Namun, Ka Chandra menolak. Katanya masih ada urusan di Jakarta. Menunggu sampai keputusan Mahkamah Konstitusi. (Ven)
Channel Youtube Tribun Manado :