Politik
Tanpa Jokowi, Nasib PDI Perjuangan di Pemilu 2024 Bakal seperti Partai Demokrat Tanpa SBY Tahun 2014
"Ketika Pak jokowi tidak bisa maju lagi 2024, skenario buruk seperti dialami Partai Demokrat 2014 bisa menjadi terulang," jelas Burhanuddin.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Nasib PDI Perjuangan di Pemilu 2024 Bakal seperti Partai Demokrat Tanpa SBY Tahun 2014.
PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 diperkirakan sama seperti Partai Demokrat tanpa SBY pada Pemilu 2014, pemilihnya langsung menurun.
Burhanuddin Muhtadi menilai banyak tantangan yang dihadapi PDI Perjuangan ( PDI-P) jika ingin kembali menang di Pemilu 2024.
Hal yang pertama kali harus diperhatikan partai berlambang banteng adalah sosok atau tokoh yang menjadi kunci untuk menarik pemilih.
Sebab, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah tak bisa maju sebagai calon presiden RI di tahun 2024.
Nasib PDIP tanpa Jokowi atau Joko Widodo menjadi satu hal yang menarik.
Padahal, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia ini meyakini sosok Jokowi lah yang mendongkrak perolehan suara PDI-P saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.
"2024 Jokowi sebagai kader utama PDI-P tak bisa maju lagi. Saat yang sama, PDI-P punya mimpi kemenangan hattrick (tiga kali berturut-turut)," kata Burhanuddin Muhtadi dalam diskusi di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu (3/8/2019).
Menurut Burhanuddin, PDI-P harus bisa melihat apa yang terjadi dengan Partai Demokrat di tahun 2014.

BERITA TERPOPULER: AUREL AINI Anggota Paskibra Mendadak Meninggal dengan Tubuh Lebam, Keluarga Sebut Ada yang Janggal
BERITA TERPOPULER: TERUNGKAP Fakta Baru soal Kasus Suntik Gadis 14 Tahu di Kebun, Siapapun Ngajak Pasti Korban Ikut
BERITA TERPOPULER: AKHIRNYA TERUNGKAP Alasan TNI Mutilasi Kasir Indomaret, Berikut Cerita Lengkap Prada DP
Saat nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak bisa nyapres lagi, partai berlambang mercy itu mengalami penurunan suara.
Menurut Burhanuddin Muhtadi, hal tersebut terjadi karena pemilu di Indonesia didesain untuk mencetak satu perilaku pemilih yang cenderung kuat didasarkan personalisasi politik, ketokohan, ketimbang institusional partai.
"Ketika Pak jokowi tidak bisa maju lagi 2024, skenario buruk seperti dialami Partai Demokrat 2014 bisa menjadi terulang," jelas Burhanuddin.

Untuk itu, Burhanuddin Muhtadi menyarankan PDI-P untuk terus melakukan rekrutmen serta kaderisasi yang kuat.
Ini khususnya untuk para kader yang diusung sebagai kepala daerah hingga calon legislatif.