Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Artis Meninggal Dunia

Virus Polio Cara Baru Obati Kanker Otak, Penyakit yang Diderita Agung Hercules, Waspadai Gejala Ini

Ternyata virus polio cara baru untuk mengobati kanker otak, penyakit yang diderita Agung Hercules, waspadai gejalanya

Editor: Chintya Rantung
instagram @isra_bajaj/doktersehat.com
Agung-Hercules-menderita-penyakit-Glioblastoma 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Waspada dan segera periksa ke dokter ahli, apabila Anda secara tiba-tiba mengalami kesulitan bicara atau gangguan bicara. Bisa jadi, itu awal dari Kanker Otak Glioblastoma.

Kanker Otak itu pula yang merenggut hidup komedian Agung Santoso alias Agung Hercules. Agung Hercules Meninggal Dunia setelah berjuang melawan kanker otak.

Teknologi kedokteran untul pengobatan kanker otak alias glioblastoma seperti diderita Agung Hercules sebelum akhirnya meninggal dunia, hingga kini terus dikembangkan.

Sebuah terobosan baru yang menggembirakan dalam pengobatan beberapa jenis tumor ganas otak dibuat oleh para peneliti baru-baru ini.

Uniknya, pengobatan ini justru mengunakan virus polio. Namun, tentu virus ini tidak disuntikkan begitu saja pada para pasien kanker otak.

Para dokter di Duke Health di North Carolina, AS telah mengubah genetika virus itu. Ini karena virus itu menghasilkan reaksi imunitas yang kuat dalam tubuh kita.

Hasilnya, dengan cara ini para peneliti bisa memberikan harapan hidup yang lebih lama bagi para pasien yang kanker otaknya kambuh.

Baca: DPP FPI Nangis Saat Ditanyakan Oleh Najwa Shihab, Minta Pemerintah Tak Dzolimi Habib Rizieq Shihab

Baca: Kisah Kunto Aji Bikin Nangis Najwa Shihab, Tak Sanggup Bicara dan Meneteskan Air Mata, Ini Videonya

Baca: VIRAL - Oknum Pengemudi Ojek Online Lakukan Pelecehan Seksual, Korban Rekam Aksi Tak Terpuji Itu

Selamat jalan Agung Hercules
Selamat jalan Agung Hercules (TribunStyle.com/ IG @firmanismailpatolai)

Semua pasien dalam penelitian adalah penderita glioblastoma, yakni sejenis kanker otak agresif yang mematikan.

Dari sebanyak 61 pasien dalam penelitian itu, 21 persen dari yang menerima pengobatan baru ini masih hidup 3 tahun kemudian.

Sekalipun jumlah itu rendah, jumlah angka penyintas kanker glioblastoma biasanya bahkan lebih rendah lagi, satu setengah tahun setelah didiagnosa.

Para peneliti membandingkan hasil penelitian kelompok yang mendapat pengobatan baru itu dengan hasil penelitian sekelompok pasien yang diambil dari data sejarah perawatan penderita kanker otak di Duke.

Follow Facebook Tribun Manado

Dalam data riwayat kesehatan tersebut, hanya 4 persen dari pasien yang bertahan hidup tiga tahun setelah pengobatan.

TribunStyle.com mengutip Kompas.com, Dr. Annick Desjardins, salah seorang penulis hasil penelitian baru itu, mengatakan tidak semua pasien bereaksi positif terhadap pengobatan baru tersebut.

Namun, pasien yang bereaksi positif sering bertahan hidup dalam waktu yang lama.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved