News
Moeldoko dan Arief Poyuono Bertemu, Makan Siang di Kantor KSP, Gerindra Pasti Masuk Kabinet Jokowi?
Pertemuan hari ini memunculkan spekulasi bahwa Gerindra sudah pasti akan bergabung dengan koalisi pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar terbaru dalam Manufer Partai Gerinda datang dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengundang Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono makan siang bersama di kantor KSP, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Dalam pertemuan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono Hari ini memunculkan spekulasi bahwa Gerindra sudah pasti akan bergabung dengan koalisi pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan.
"Sudah lama enggak ketemu. Makan siang aja. Ada kok WA-nya, dia ngajak makan siang aja.
Lama enggak ketemu. Sebagai pribadi (bukan wakili Gerindra)," kata Arief usai bertemu Moeldoko.
Ia tidak mengungkapkan pembicaraan sewaktu makan siang bersama Moeldoko, apakah membahas masuknya Gerindra ke pemerintahan ke depan atau tidak.
Baca: VIRAL - Oknum Pengemudi Ojek Online Lakukan Pelecehan Seksual, Korban Rekam Aksi Tak Terpuji Itu
Baca: Sosok Egianus Kogoya, Pemimpin Papua Merdeka, Umurnya Masih Muda & Sulit Bertemu Dengannya
Baca: Hati-Hati Jangan Tertipu Dengan Pesan Pemberian Kuota Internet Gratis Melalui WhatsApp, Simak Ini
Follow Facebook Tribun Manado
"Eggak ada, kan dia sahabat saya Pak Moeldoko," ujarnya.
Ia pun membantah dalam pertemuan tadi Moeldoko turut mengajak dirinya masuk dalam Kantor Staf Presiden (KSP).
"Enggak ada, makan siang aja, makan urap dan tahu dan tempe bacem," tuturnya.
Gerindra Santer masuk Kabinet
Prediksi kader-kader partai Gerindra sebagai calon menteri Jokowi-Ma'ruf.
Ada sejumlah kader-kader yang diprediksi bakal jadi menteri dalam kabinet kerja periode 2019-2024.
Dalam pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pekan lalu memunculkan spekulasi Gerindra akan bergabung dengan koalisi pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan.
Meski bukan partai pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 namun Gerindra diprediksi masuk koalisi pemerintahan Jokowi dan mendapatkan jatah kursi Menteri di Kabinet Kerja Jilid II.
Bahkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo menyampaikan, Gerindra siap untuk membantu pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Secara prinsip ya kita kalau pun memang, kan sudah juga disampaikan ke Pak Jokowi, kalau memang kita dibutuhkan ya kita siap,
Baca: Fakta Elvia Cerolline Pacar Billy Syahputra, Foto Model dan Suka Traveling
Baca: Ayah Kandung Setubuhi Anak Kandung hingga 50 Kali, Polisi: Orang Tua Bejat
Baca: Komentar-komentar Ini Akan Mempeburuk Suasana Hati Teman yang Patah Hati
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
tetapi kalau tidak, ya kita di luar (di luar pemerintah) juga enggak ada masalah," kata Edhy Prabowo saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2019) lalu.
Edhy mengatakan, partai-partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf tak perlu khawatir kehilangan jabatan di Kabinet Kerja Jilid II.
Sebab, bagi Gerindra, membantu pemerintahan Jokowi tidak harus dengan bagi-bagi jabatan.
"Jangan sampai khawatir dengan adanya kita (Gerindra), kemudian seolah-olah kita akan mengambil jabatan siapa dan sebagainya di pemerintahan. Buat kita membangun negeri tidak harus dengan jabatan," ujar dia.
Mega lebih Enjoy Gerindra
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research Center (SMRC), Djayadi Hanan mengatakan pertemuan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi pertanda Gerindra serius untuk masuk menjadi bagian dari koalisi Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
Apalagi kata dia, jika benar-benar Gerindra ingin memperoleh kursi Ketua MPR RI.
"Gerindra memang perlu masuk ke koalisi Jokowi jika ingin menjadi ketua MPR. Karena tanpa bergabung ke kubu Jokowi, penentuan pimpinan MPR akan ditentukan melalui paket. Itu berarti koalisi Jokowi akan satu paket tanpa Gerindra," jelas pengamat politik dari Universitas Paramadina ini pekan lalu.
Selain itu kemungkinan dapat tambahan kursi di kabinet tentu lebih menguntungkan bagi Gerindra ke depannya.
Selain itu dia melihat, pertemuan Megawati Soekarno putri dengan Prabowoa Subianto menunjukkan bahwa PDI Perjuangan memberikan sinyal kuat akan menerima bila Gerindra bergabung di koalisi Jokowi.
"Saat yang sama, PDI Perjuangan atau Megawati tampaknya menunjukkan sikap bahwa Gerindra dianggap lebih diprioritaskan dibanding PAN dan Demokrat untuk bergabung," jelas Djayadi Hanan.
Dia memperkirakan, alasannya Gerindra lebih dinilai PDI Perjuangan konsisten sikapnya dibandingkan PAN.
"Sementara dengan Demokrat, PDI Perjuangan mungkin segan untuk memberikan panggung bagi AHY kalau bergabung dengan Jokowi," ucap Djayadi Hanan.
Baca: Hanya 3 Hari, PUBG Mobile Lite Sudah Diunduh 10 Juta Kali, Ini Persyaratan Spesifikasi Ponselnya
Dari luar koalisi
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin bisa saja diisi oleh kader di luar partai politik pendukung mereka pada Pilpres 2019.
Sebab, pembentukan kabinet merupakan hak prerogatif Jokowi.
"Bisa tentu berasal dari partai politik yang menjadi pendukung dia. Tapi, bukan tidak mungkin juga bisa beliau mengambil dari luar partai pendukung," ujar Akbar di Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Minggu (28/7/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut Akbar, Jokowi pasti akan memilih menteri sesuai kualifikasi yang sudah ditetapkan, seperti berpengalaman, berintegritas, memiliki kemampuan manajemen, hingga mampu mengeksekusi program-program pemerintah. Akbar menilai kriteria yang ditetapkan Jokowi sangat tepat.
Lalu siapa calon menteri potensial Gerindra?

Siapa sosok calon menteri dari Gerindra yang berpotensi bisa bergabung dengan pemerintahan Jokowi?
Beberapa hari terakhir beredar nama-nama calon menteri dari Gerindra.
Sejumlah media juga secara terang benderang menyebut calon menteri dari Gerindra.
Lalu siapa saja mereka, berikut ulasan Tribunnews.com yang dihimpun dari berbagai sumber :
Edhy Prabowo
Bagi publik, nama Edhy Prabowo tidak begitu dikenal karena sangat terbatas kemunculannya di media massa.
Namun Edhy Prabowo dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Keduanya sudah bersahabat sejak masih aktif di TNI.

Kepercayaan yang diberikan Prabowo Subianto kepada Edhy tak main-main.
Bahkan, Edhy dipercaya untuk menjadi Presiden Direktur dan menjadi Komisaris di PT. Kiani Lestari Jakarta, perusahaan kertas milik Prabowo Subianto.
Dia juga dipercaya menjadi wakil ketua umum Gerindra bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional DPP Partai Gerindra (2012- sekarang).
Edhy muncul dalam beberapa pertemuan penting mendampingi Prabowo seperti saat bertemu Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Sandiaga Uno
Gagal terpilih jadi wakil presiden RI bukan langkah terakhir bagi Sandiaga Uno untuk berkiprah di politik.
Sejak perhelatan Pilpres selesai, nama Sandiaga Uno ramai disebut-sebut akan jadi menteri Jokowi.
Bahkan Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengaku memiliki informasi akurat terkait figur yang bakal jadi menteri Presiden Jokowi di kabinet selanjutnya.
Sandiaga Uno bertemu dengan Erick Thohir untuk pertama kalinya, di Kemang Village, Sabtu (13/7/2019) petang (Chaerul Umam)

Kepada Tribunnews.com, Neta S Pane menyebut calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno bakal masuk ke dalam kabinet Jokowi berikutnya.
"Saya dapat info A1 soal itu (Sandiaga Uno jadi menteri Jokowi)," kata Neta S Pane beberapa waktu lalu.
Namun dalam beberapa kesempatan Sandiaga Uno tidak terlalu menghiraukan isu-isu tersebut.
Sebelum jadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo, Sandiaga dipercaya menjadi salah satu wakil ketua umum Gerindra.
Baca: Ingin Seperti Lois Tangel dan Gabriella Mandolang? Ikut Kontes Ratu Bunga 2019, Ini Persyaratannya
Ahmad Muzani
Ahmad Muzani (usia 51 tahun) saat ini menjabat Sekjen Partai Gerindra.
Mantan wartawan yang juga pengusaha ini dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Prabowo Subianto.

Sebelum bergabung Gerindra, Muzani pernah berkiprah di Partai Bintang Reformasi (PBR) sebagai wakil sekjen.
Dipercaya Prabowo menjadi manajer perkebunan kelapa sawit, tak lama kemudian dia gabung Gerindra.
Dua kali Muzani terpilih jadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Lampung.
Dia juga dipercaya sebagai wakil ketua MPR RI utusan Gerindra dan sejumlah jabatan strategis di parlemen.
Hashim Djojohadikusumo
Hashim Sujono Djojohadikusumo merupakan wakil ketua Dewan Pembina Gerindra.
Adik dari Prabowo Subianto ini dikenal juga seorang pengusaha, pemilik perusahaan Arsari Group yang bergerak dalam bidang pertambangan, program bio-ethanol, perkebunan karet dan lain-lainnya.

Selama Pilpres 2019, Hashim berada di belakang layar untuk membantu pemenangan Prabowo Subianto.
Meskipun jarang muncul di publik namun Hashim dikenal sangat aktif membantu Prabowo dI Pilpres 2019 sebagai direktur komunikasi dan media BPN Prabowo.
Klarifikasi Partai Gerindra
Dikonfirmasi terpisah, Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan partainya tidak mengajukan nama-nama calon menteri ke presiden terpilih 2019 Joko Widodo.
"Soal jabatan menteri itu sepenuhnya hak prerogatif presiden," ujar Andre ketika dikonfirmasi, Selasa (30/7/2019).
Menurut dia, sejauh ini Gerindra belum menentukan sikap soal koalisi.
"Pak Prabowo sejauh ini belum ada pernyataan sikap terkait hal tersebut," ujar Andre.
Meskipun dia mengakui bahwa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merupakan sahabat dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi.
"Beliau bersahabat sudah sejak dulu," katanya.
Lalu bagaimana jika kader Gerindra ditawarkan masuk kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf?
"Pak Prabowo sejak awal akan menawarkan konsep kerakyatan. Konsep kedaulatan energi dan pangan. Itu komitmen beliau sejak dulu," kata Andre.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca: OTT KPK, Unsur Direksi PT Angkasa Pura II Ditangkap, Ada yang Dicokok di Pusat Perbelanjaan
Baca: KPK Tangkap Tangan Direktur Keuangan Angkasa Pura II, Dapati Dolar Singapura Senilai Rp 1 Miliar
Baca: 14 Kickboxer Sulut Siap Tarung di Kejurnas, Captain M Tagetkan Medali Emas
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV