Iduladha
MENGHARUKAN Kisah Seorang Nenek Pemulung, Menabung Untuk Membeli Hewan Kurban, Jual Barang Bekas
Mengharukan kisah seorang nenek yang menabung untuk membeli hewan kurban. Namanya Sahnun (60) , nenek ini adalah pemulung yang tinggal di tengah Kota
4. Kambing Peranakan Jawa dan Etawa: dihargai sekitar Rp 1,7 juta sampai Rp 3,5 juta
1. Simental 400 kg Rp52.000—55.000
2. Limousin 400 kg Rp52.000—55.000
3. Peranakan Ongole 350 kg Rp48.000—50.000
4. Brahman Cross 400 kg Rp48.000—50.000
5. Sapi Madura 350 kg Rp48.000—50.000
Waspada Sapi Sampah
TribunMataram.com melansir dari Kompas.com (2/10/2014) Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Tasikmalaya Apep Saepulrahmat mengatakan, sapi sampah bisa dikenali dari fisiknya, yakni perut yang buncit.
Setidaknya ada 3 ciri-ciri yang jelas untuk mengidentifikasi hewan kurban pemakan sampah menurut Apep Saepulrahmat.
Pertama, sapi sampah ini memiliki perut yang buncit.
Menurut Apep, sapi sampah memiliki perut buncit karena dipenuhi makanan sampah yang tidak bisa dicerna.
"Kami minta masyarakat lebih paham akan sapi yang berpakan sampah dan lebih waspada. Biasanya, ciri yang paling gampang diketahui adalah perut yang lebih buncit,” ujar Apep kepada wartawan, Kamis (2/10/2014).
Kedua, ditemukan makanan yang tidak bisa dicerna dalam perut sapi sampah.
Apep juga menjelaskan, jika sapi sampah dipotong, maka di perutnya sering ditemukan makanan yang tidak bisa dicerna, seperti bahan plastik dan metal.
Ciri yang ketiga adalah bau menyengat dari perut sapi yang sudah dipotong.
Menurut Apep, pemahaman masyarakat akan bahaya sapi sampah tersebut dinilai perlu segera disosialisasikan.
Pemahaman tentang hewan pemakan sampah ini perlu disosialiasaikan.
Apalagi dalam waktu dekat ini, masyarakat akan merayaakan Idul Adha 2018 atau hari raya kurban.
Kebanyakan hewan yang dikurbankan adalah sapi.
"Saya rasa, pemahaman masyarakat tentang sapi sampah saat ini masih kurang," kata Apep Saepulrahmat.
"Sementara itu, sebentar lagi mau kurban. Masyarakat saat ini baru sebagian yang mengetahui adanya sapi sampah beredar untuk diperjualbelikan," tandas Apep Saepulrahmat.
"Salah satu manfaat kita melakukan pemeriksaan di para pedagang sapi adalah untuk mengetahui asal-muasal sapi, selain jenis penyakit berbahaya,” ungkapnya.
Semoga dengan ini kalian jadi paham tentang hewan kurban pemakan sampah.
Hati-hati memilih hewan seperti sapi atau kambing untuk kurban Idul Adha 2018. (TribunMataram.com / Salma Fenty)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Perjuangan Nenek Sahnun, Pemulung di Mataram, 5 Tahun Nabung Demi Beli Sapi Kurban Idul Adha