Berita Bolmong
Jejak Berdarah Tambang Bakan, Korban Tewas dan Hilang Mencapai Hampir 40 Orang, Ada Juga Milenial
Tambang liar di Desa Bakan, Kecamatan Tanoyan, Kabupaten Bolmong, pantas disebut sebagai tambang berdarah.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Gryfid Talumedun
Seperti Rivaldo Mokoagow yang masih berusia 20 tahun.
Baca: Berdampak Buruk Pada Keturunan, Ini Bahaya dari Penikahan Sedarah Menurut Ahli
Baca: UPDATE - Berikut Jadwal Pertandingan Ulang Piala Indonesia Leg II PSM Makassar vs Persija Jakarta
Baca: Kepala VR46 Riders Academy Tepis Isu Rossi Pensiun dari MotoGP, The Doctor Akan Tetap Lakukan Ini
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Ia tewas tertindih material batu dan pasir setelah berupaya menggapai rep di tempat yang sulit.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Haris Dilapangan mengimbau kepada penambang agar lebih berhati-hati dalam beraktivitas.
Meski itu merupakan mata pencarian demi menafkahi keluarga, kata dia, pekerjaan sebagai petambang sangat berisiko mengancam jiwa.
"Jika mengancam jiwa, lebih baik dihindari," aku Haris menanggapi insiden tewasnya satu petambang, seorang warga Toruakat, Kecamatan Dumoga, di area PETI Bakan, Minggu (28/7).
Dia berpendapat, terkadang demi mencari penghasilan yang lumayan besar, petambang sering berspekulasi.
"Jangan berspekulasi yang pada akhirnya menimbulkan bahaya yang mengakibatkan nyawa melayang," tegasnya. (art)
Baca: 5 FAKTA Kawasan Bukit Soeharto Calon Ibu Kota Baru RI, Tak Seindah Dulu hingga Identik dengan Mistis
Total Peristiwa PETI Bakan 2018-2019:
2018
- Minggu, 3 Juni 2018, 15.00 Wita: 6 korban.
2019
- Selasa, 26 Februari 2019, 21.10 Wita:
14 korban luka ringan
10 korban luka berat
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/tambang-liar-di-desa-bakan-kecamatan-tanoyan-kabupaten-bolmong.jpg)