Berita Terkini
Anggota Brimob Polda Sumbar Meninggal Digigit Ular saat Bertugas di PT Freeport, Ini Penjelasannya
Anggota brimob bernama Bripka Desri Sahrondi meninggal karena digigit ular derik saat melaksanakan tugas pengamanan.
Karena tinggal di base camp di atas gunung untuk turun ke Puskesmas butuh 2 hari.
Anak ini selamat dengan imobilisasi.
Masih hidup sampai sekarang,” ujar Tri.
Tri menambahkan, bila klinik atau tempat kesehatan tak mengetahui jenis bisa ular, siapa pun bisa menghubungi dirinya pada Remote Envenomation Consultan Service (RECS) melalui blog recsindonesia.blogspot.com atau melalui pesan WhatsApp di nomor 085334030409.
Kesalahan penangan pertama terjadi pada Ananda Yue Riastanto (8) yang digigit ular weling (Bungarus candidus) pada 5 Januari 2017 lalu.
Anak asal Peduhukan Dhisil, Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Khusus Yogyakarta itu diberikan pertolongan pertama dengan mengikat bagian yang tergigit.
Beruntung, dengan jenis bisa neurotoksin, Ananda masih selamat dari kematian meskipun mengalami enselofati yang berakibat pada kelumpuhan dan ketidakmampuan bicara.
“Neurotoksin memang berakibat lebih fatal karena bisa menimbulkan kelumpuhan otot pernafasan yang berakibat kematian.
Kalau hemotoksin kan racunnya menyerang, membuat pendarahan, jadi matinya itu lama. Kalau neurotoksin matinya cepat,” ucap Tri.
Tri menuturkan, saat seseorang dengan luka gigitan ular, tenaga medis harus dapat mengatur jalannya pernafasan.
Pasien harus segera dibawa ke inkubasi, dipasang fentilator dan dibantu dengan pernapasan buatan. Jika terjadi gagal jatung, tenaga medis dapat melakukan pijat jantung.(*)
SUBSCRIBE YOU TUBE TRIBUN MANADO TV:
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Anggota Brimob Sumbar Bripka Desri yang BKO di Freeport Papua, Meninggal setelah Digigit Ular